Tol Jagorawi Ditusuk Tiang Seberat 4,5 Ton, Calon Bayar Tanpa Berhenti

- Editor

Jumat, 28 Oktober 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ruas tol Jagorawi ditusuk tiang seberat 4,5 ton. Karena menjadi kelinci percobaan sistem bayar tol tanpa berhenti dan sentuh.

Sebab sistem bayar tol bernama Multi Lane Free Flow (MLFF) ini segera diterapkan.

Pemasangan tiang sensor MLFF ini dilakukan Jasarmarga Metropolitan Tollroad (JMT) bersama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) selaku badan usaha pelaksana MLFF.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dari siaran resmi JMT, tiang sensor seberat 4,5 ton dan panjang 2,4 meter dipasang di KM 18+370 arah Ciawi.

Pemasangan memakan waktu dua hari dari pukul 22:00 WIB sampai 04:00 WIB, (19-20/10/22).

Oleh sebab itu, pengguna tol Jagorawi diharap maklum jika ada ketersendatan lalu lintas.

Proses pemasangan tiang sensor Multi Lane Free Flow atau bayar tanpa sentuh dan berhenti di tol JagorawiDok. Jasamarga Metropolitan Tollroad
Proses pemasangan tiang sensor Multi Lane Free Flow atau bayar tanpa sentuh dan berhenti di tol Jagorawi
Diketahui, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sudah menginformasi jika uji coba bayar tol tanpa berhenti dan sentuh dimulai akhir 2022.

MLFF bekerja menggunakan teknologi digital Global Navigation Satellite System (GNSS), yang membuat perjalanan pengguna dapat diketahui melalui GPS pada smartphone.

Sebagai penunjang, masyarakat pengguna tol nantinya harus mengunduh aplikasi CANTAS saat teknologinya mulai diimplementasi.

Project Manager PT Roatex Indonesia Toll System (RITS), Emil Iskandar beri penjelasan.

Cara kerja MLFF juga akan ditunjang dengan Electronic On-Board Unit (E-OBU) pada mobil sehingga harus diaktifkan.

Teknologi GNSS meniadakan barrier di gerbang tol dan memastikan semua pergerakan di jalan tol terdeteksi.

Pengguna wajib memastikan saldo tersedia sebelum memasuki gerbang tol.

“Aplikasi akan mengirimkan notifikasi jika ada pengguna yang masuk, namun saldo tidak mencukupi,” kata Emil beberapa waktu lalu.

“Kita juga menjalin kerja sama dengan Korlantas Polri, jadi jika ada pengguna masuk namun belum memiliki aplikasi, maka Korlantas akan mengirimkan peringatan,” sebutnya.

“Walaupun barrier sudah tidak ada, tapi tetap dalam pengawasan bagi pengendara yang melanggar,” tandasnya.

Irsyaad W

Sumber: Otomotifnet.com – – Jumat, 21 Oktober 2022

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif
Berita ini 26 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB