Kalimantan dan Papua Masih Minim Data

- Editor

Kamis, 1 Februari 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penginderaan jauh dengan satelit optik belum bisa meliput secara menyeluruh wilayah Kalimantan dan Papua. Dua pulau utama ini selalu diliputi awan hampir sepanjang tahun. Tutupan ”awan abadi” ini dapat diatasi dengan memakai data citra satelit Terra SARX beresolusi 3 meter.

Mulai tahun ini, data satelit dari citra radar itu dan citra satelit resolusi amat tinggi (CSRST) beresolusi 50 sentimeter dari satelit Pleiades bisa diterima langsung melalui antena penerima. Antena itu terpasang di stasiun Bumi inderaja milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) di Parepare, Sulawesi Selatan.

Kepala Lapan Thomas Djamaluddin menyatakan hal itu seusai serah terima data satelit penginderaan jauh (inderaja) resolusi tinggi dan sangat tinggi serta peresmian sistem penerima data penginderaan jauh, di Jakarta, Selasa (30/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

KOMPAS/YUNIADHI AGUNG–Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin (kiri) memberikan penjelasan sistem kerja Satelit Lapan A2 / ORARI kepada Presiden Joko Widodo (tengah) di Pusat Teknologi Satelit Lapan, Rancabungur, Bogor, Jawa Barat, Kamis (3/9/2015).

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir berharap data satelit yang dihasilkan Lapan terdistribusi serta dimanfaatkan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah, termasuk masyarakat. Data spasial itu bisa diakses lewat layanan daring.

Antena penerima
Deputi Bidang Penginderaan Jauh Lapan Orbita Roswintiarti mengatakan, dengan tambahan anggaran tahun lalu Rp 60 miliar, antena penerima untuk data Pleiades bisa dibangun. Dari fasilitas itu, sampai akhir tahun lalu dihasilkan CSRST 400.000 kilometer persegi, yakni beresolusi 50 cm. Tahun 2013-2015, data CSRST mencakup 920.000 kilometer persegi. Data itu dari Pleiades dan satelit Quickbird, Geoeye, Worldview-2, serta Worldview-3.

Data citra dibeli dari pihak asing dan banyak data tumpang tindih. Dengan cakupan area daratan Indonesia 1,9 juta
kilometer persegi, data CSRST baru 60 persen. Kalimantan dan Papua minim data satelit optik karena selalu tertutup awan.

Untuk itu, citra satelit Terra SARX sampai cakupannya 1 juta kilometer persegi. Dengan citra radar sampai cakupan 3 meter yang termasuk resolusi tinggi, pembuatan peta skala desa untuk mendukung Badan Informasi Geospasial tak bisa optimal. Jadi, data Terra SARX yang diperlukan beresolusi amat tinggi, yakni 40 cm. Definisi data resolusi amat tinggi ialah data dengan resolusi spasial di bawah 1 meter. Data resolusi tinggi adalah data dengan resolusi di bawah 4 meter.

Penyediaan data satelit dari resolusi rendah sampai amat tinggi, menurut Thomas, jadi bagian program utama Lapan. Sesuai amanat Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2012 diperkuat Undang-Undang No 21/2013 tentang Keantariksaan, Lapan harus menyediakan data inderaja. Lapan adalah instansi pemerintah yang berwenang memasok citra satelit resolusi amat tinggi bagi kementerian, lembaga, dan daerah. (YUN)

Sumber: Kompas, 1 Februari 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB