Unika Soegijapranata, Semarang, Jawa Tengah, terus mengembangkan kualitas wisuda daring. Terbaru, mereka menggunakan teknologi ”augmented reality” atau realitas berimbuh.
UNIKA SOEGIJAPRANATA—Tangkapan layar video wisuda daring dengan teknologi face tracking dan realitas berimbuh (augmented reality) oleh Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang, Jawa Tengah.
Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang, Jawa Tengah, meningkatkan kualitas wisuda daring dengan menambahkan teknologi augmented reality atau realitas berimbuh. Hal itu membuat mahasiswa seperti merasakan langsung prosesi wisuda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebelumnya, pada periode I dan II wisuda virtual Unika Soegijapranata, Juni 2020, digunakan teknologi face tracking. Dengan menggunakan model, wajah para wisudawan ditempel sedemikian rupa secara animatif sehingga seperti hadir langsung.
Pada periode III wisuda yang dilaksanakan Sabtu (19/9/2020), Unika Soegijapranata memadukan face tracking dengan realitas berimbuh (AR). Dengan aplikasi Snapchat pada ponsel pintar, wisudawan seakan merasakan langsung proses pemindahan tali toga.
”Tujuannya untuk melibatkan mereka (wisudawan). Meskipun bisa saja disediakan kampus, malah bisa menimbulkan risiko pengumpulan massa,” kata Rektor Unika Soegijapranata Ridwan Sanjaya, Minggu (20/9/2020).
Adapun wisuda virtual tersebut ditayangkan di kanal Youtube Unika Soegijapranata. Selain disebutkan nama para wisudawan satu per satu, wajah mereka juga muncul ketika dipanggil serta saat dipindahkan tali toga oleh rektor.
Gabungan antara fisik dan digital ini menjadi istilah baru yang disebut sebagai figital atau fisik dan digital. Ridwan pun berharap wisudawan dan wisudawati, beserta orangtua dan pasangan masing-masing, tetap bisa merasakan kebahagiaan ketika diwisuda di dunia figital.
Kepala Biro Administrasi Akademik Unika Soegijapranata Lenny Setyowati menuturkan, wisuda virtual berusaha terus ditingkatkan kualitasnya, agar tidak sekadar mendaringkan wisuda. Dalam hal ini, keterlibatan wisudawan juga penting, salah satunya, harus menyerahkan foto yang hendak digunakan.
Lenny menambahkan, penggunaan teknologi lainnya juga disiapkan untuk wisuda pada Desember 2020 jika situasi pandemi Covid-19 masih belum banyak berubah. ”Kami selalu ingin kampus punya keterbaruan. Keselamatan dan kesehatan juga diutamakan,” katanya.
Salah satu wisudawan dari Fakultas Psikologi, Sapto Aji Hutomo, mengapresiasi peningkatan kualitas pelaksanaan wisuda daring. Dengan teknologi realitas berimbuh, ada kesan kalau ia merasakan langsung wisuda, salah satunya melalui prosesi pemindahan tali toga.
”Dalam wisuda periode III ini, saya seolah-olah merasakan hadir secara nyata di wisuda. Itu karena ditampilkannya beberapa perwakilan orang dengan menggunakan toga di baris depan sehingga terlihat nyata,” kata Sapto dalam keterangannya.
Kuliah daring
Terkait dengan pelaksanaan kuliah daring di Unika Soegijapranata, Ridwan menuturkan, pihaknya memberi sejumlah pelatihan kepada dosen. Dengan demikian, dalam pelaksanaannya, realitas dalam perkuliahan di dunia fisik juga dirasakan di dunia digital.
”Misalnya, gamifikasi (diterapkan) sehingga para mahasiswa semangat untuk kuliah, juga dengan berbagai variasinya. Jadi, saling memacu. Kami tidak merasa keberatan menyiapkan itu, jadi bukan sesuatu yang terpaksa,” ujar Ridwan.
Lenny menuturkan, Unika Soegijapranata memiliki platform, yakni http://cyber.unika.ac.id, yang sudah lama dikembangkan. Dengan dukungan teknologi itu, pembelajaran daring diyakini akan semakin optimal dijalani oleh dosen dan mahasiswa.
Oleh ADITYA PUTRA PERDANA
Editor: MOHAMAD FINAL DAENG
Sumber: Kompas, 20 September 2020