Tren Gempa Bergeser ke Pulau Sumbawa

- Editor

Senin, 27 Agustus 2018 - 11:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rentetan gempa bumi yang bersumber dari Sesar Naik Flores saat ini cenderung mengarah ke Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Sekalipun tidak bisa diprediksi apakah hal ini akan diikuti dengan gempa besar, namun masyarakat perlu waspada.

?Dua gempa bumi berkekuatan menengah terjadi pada Minggu (26/8/2018) di wilayah Kabupaten Sumbawa Barat. Gempa berkekuatan M 5,5 terjadi pada pukul 1.33 WIB dan berikutnya gempa berkekuatan M 5,1 terjadi pada pukul 10.53 WIB. Kedua gempa ini berpusat di darat dan tergolong dangkal, yaitu 11 kilometer (km) dan 10 km.

?Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono menyebutkan, episenter gempa berkekuatan M 5,5 terletak sekitar 25 km arah utara Kota Taliwang, Sumbawa Barat. “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter serta mekanisme sumbernya, disimpulkan gempa ini terjadi akibat aktivitas Sesar Naik Flores,” kata dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

?Sesar Naik Flores yang memanjang di sebelah utara kepulauan Nusa Tenggara Timur hingga Bali ini yang juga memicu rangkaian gempa di Pulau Lombok sejak 29 Juli 2018. “Mengingat episenternya relatif berdekatan dengan gempa yang terjadi pada 19 Agustus 2018, kami melihat peristiwa ini merupakan rangkaian dari gempa bumi yang terjadi di zona gempa ‘baru’ di sebelah timur Lombok,” kata Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono.

BMKG, 2018–Frekuensi gempa bumi kembali meningkat pada Minggu (26/8). Sedangkan lokasinya cenderung bergeser di sekitar Pulau Sumbawa.

?Dari pengamatan BMKG, frekuensi gempa di sekitar Lombok-Sumbawa kembali meningkat pada hari Minggu ini, yaitu mencapai 62 kali hingga pukul 14.00 WIB, dengan dua di antaranya yang dirasakan. Sisanya, 60 gempa relatif kecil. Sedangkan dari kurun 19 Agustus hingga 26 Agustus 2018, total kejadian gempa mencapai 387 kali.

Potensi gempa
?Ahli gempa dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Irwan Meilano mengatakan, rangkaian gempa bumi yang cenderung bergeser ke wilayah Pulau Sumbawa ini perlu dicermati. “Publik perlu memahami adanya potensi gempa yang terus merembet di kawasan ini,” kata dia.

?Menurut Irwan, rangkaian gempa bumi yang terjadi sejak tanggal 29 Juli, 5 Agustus, hingga 19 Agustus lalu terjadi karena terpicunya segmen yang saling berdekatan. “Sampai sekarang kita belum tahu, rentetan gempa ini sampai kapan dan hingga ke segmen sebelah mana, namun secara teknis bisa semakin ke timur atau ke barat arah Bali dengan potensi yang bisa sebesar sebelumnya,” kata dia.

?Sekalipun potensi gempa masih ada, namun Irwan menegaskan, bahwa sampai sekarang belum ada yang bisa memprediksi kapan dan di mana gempa berikutnya yang bersumber dari Sesar Naik Flores ini akan terjadi. Oleh karena itu, hal ini tidak harus menghambat upaya pemulihan dan pembangunan kembali rumah-rumah yang rusak di Lombok atau pun di Sumbawa.

?Namun, demikian, dia mengingatkan, pembangunan kembali rumah dan bangunan yang rusak harus menggunakan konstruksi tahan gempa, selain juga harus memperhitungkan tata ruangnya. “Kalaupun ada relokasi, harus memperhitungkan juga bahwa kawasan utara Lombok hingga utara Bali ada potensi tsunaminya. Jangan sampai bangunannya sudah aman gempa, tetapi dibangun di kawasan rawan tsunami,” kata dia.–AHMAD ARIF

Sumber: Kompas, 27 Agustus 2018

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan
UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum
3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum
Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023
Tiga Ilmuwan Penemu Quantum Dots Raih Nobel Kimia 2023
Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023
Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Senin, 13 November 2023 - 13:46 WIB

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 November 2023 - 13:42 WIB

3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum

Senin, 13 November 2023 - 13:37 WIB

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 November 2023 - 05:01 WIB

Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:52 WIB

Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:42 WIB

Teliti Dinamika Elektron, Trio Ilmuwan Menang Hadiah Nobel Fisika

Berita Terbaru

Berita

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 Nov 2023 - 13:46 WIB

Berita

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 Nov 2023 - 13:37 WIB