Teknologi Dorong Pertumbuhan Industri Manufaktur dan Pencapaian SDGs

- Editor

Rabu, 11 Desember 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Peningkatan pendapatan masyarakat bisa dipercepat dengan menjadikan teknologi dan inovasi sebagai penghela pertumbuhan ekonomi.

IMG_20191211_093533.jpgKOMPAS/MUCHAMAD ZAID WAHYUDI–Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza memberikan sambutannya dalam BPPT Innovation Day di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (10/12/2019).

Ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) tidak hanya bisa dimanfaatkan untuk kemajuan iptek semata. Namun, iptek bisa dimanfaatkan lebih luas untuk mendukung pembangunan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Tidak ada negara yang tidak memanfaatkan iptek untuk pembangunan nasional,” kata Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza dalam BPPT Innovation Day di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (10/12/2019).

Selain itu, peningkatan pendapatan masyarakat bisa dipercepat dengan menjadikan teknologi dan inovasi sebagai penghela pertumbuhan ekonomi. Teknologi dan inovasi bisa menjadi basis tumbuhnya industri manufaktur yang bisa ciptakan lapangan kerja dan memperluas kesejahteraan masyarakat.

Pengalaman Indonesia antara 1967-1997 menunjukkan berkembangnya industri manufaktur jadi penopang tumbuhnya ekonomi. Saat itu, pertumbuhan industri manufaktur bisa lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi.

Namun setelah krisis ekonomi 1998, peran manufaktur terus meredup. Pada 2011, pertumbuhan industri manufaktur masih mencapai 6,26 persen, namun tinggal 3,88 persen pada 2017. Situasi itu ekonomi Indonesia saat ini sulit tumbuh dengan cepat. Karena itu, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari 5 persen seperti saat ini, pemanfaatan teknologi yang melahirkan inovasi jadi kunci.

“Perubahan paradigma pemanfaatan iptek itu menunjuk BPPT untuk melakukan transformasi orientasi seluruh program dan kegiatannya hingga bida menghasilkan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi,” tambahnya.

Pemanfaatan iptek untuk mendukung pembangunan nasional itu membuat iptek juga bisa digunakan untuk membantu mewujudkan visi dunia, termasuk Indonesia, dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030. Iptek bisa mempercepat peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan seluruh masyarakat.

Secara terpisah, Ketua ITB (Institut Teknologi Bandung) SDG Network Tirto Prakoso mengatakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, teknologi bisa dimanfaatkan untuk menerangi daerah-daerah yang belum terlistriki, membantu penyediaan akses air bersih di wilayah kering, hingga untuk meningkatkan ekonomi rumah tangga. Lebih jauh, teknologi bisa digunakan dalam pembuatan obat-obatan, pelayanan kesehatan, hingga pendidikan jarak jauh.

Meski perannya besar, namun pemanfaatan teknologi untuk mempercepat pencapaian target SDGs dan memastikan tak seorang pun tertinggal dalam pembangunan masih sangat rendah. Paradigma pengambil kebijakan untuk memanfaatkan teknologi guna menyelesaikan berbagai persoalan masyarakat juga masih kurang.

“Tanpa teknologi, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pencapaian target SDG sulit diakselerasi,” katanya.

Oleh M ZAID WAHYUDI

Editor: YOVITA ARIKA

Sumber: Kompas, 11 Desember 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 17:54 WIB

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Berita Terbaru

fiksi

Pohon yang Menolak Berbunga

Sabtu, 12 Jul 2025 - 06:37 WIB

Artikel

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:54 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Tamu dalam Dirimu

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:09 WIB

Artikel

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Jul 2025 - 12:48 WIB

fiksi

Cerpen: Bahasa Cahaya

Rabu, 9 Jul 2025 - 11:11 WIB