Penghentian Kehamilan Diungkap

- Editor

Selasa, 19 Januari 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Untuk pertama kali, Tim Kembar Siam Rumah Sakit Umum Daerah Soetomo, Surabaya, mengungkapkan penghentian atau terminasi kehamilan saat bayi kembar siam dalam kandungan. Orangtua janin yang berusia delapan bulan dalam kandungan dan tim sepakat menghentikan kehamilan dan melahirkan bayi dengan bedah karena organ jantung dua bayi menyatu.

Hal itu merupakan kasus ketujuh terminasi kehamilan kembar siam di RSUD Dr Soetomo. “Upaya mendeteksi kembar siam lebih dini dalam kandungan dinilai lebih baik ketimbang kembar siam ditangani setelah lahir,” kata Ketua Tim Kembar Siam RSUD Soetomo, Agus Haryanto, di Surabaya, Senin (18/1).

Enam kasus terminasi kehamilan sebelumnya tak bisa diungkapkan karena pasien menolak membuka kasusnya untuk publik. Kali ini, kasus itu dialami pasangan suami-istri berprofesi guru. Mereka mau mengungkap kasusnya ke publik demi alasan pengetahuan dan pendidikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kemarin, pasangan suami-istri asal Boyolali, Happy Rachmawati (26) dan Andi Jaya (27), menandatangani kesepakatan menempuh bedah caesar untuk mengambil bayi mereka dari kandungan. Operasi akan dipimpin Agus Suliyono.

“Setelah hamil, istri minta tinggal bersama ibunya di Ponorogo, saya bekerja di Boyolali. Setelah periksa kehamilan di Ponorogo, istri dirujuk ke RS Moewardi, Solo. Dokter kesulitan mencari jantung kedua bayi yang tampak kembar,” ucap Andi.

Pihak RSUD Moewardi mendiagnosis, bayi kembar yang juga kehamilan ketiga itu hanya punya satu jantung dan itu hanya bisa ditangani RSUD Soetomo, Surabaya. Setelah observasi kehamilan pasien, Tim Kembar Siam RSUD Soetomo menyatakan, ada satu jantung, satu hati, dan satu paru pada bayi kembar siam dempet dada hingga perut itu.

Ketua Tim Operasi Agus Suliyono menjelaskan, terminasi kehamilan tepat dilakukan untuk menghindari usaha sia-sia ibu yang bayinya tak punya harapan hidup baik. Praktik dan etik dipahami, tak mungkin satu jantung menunjang dua tubuh.

“Kami akan mengoperasi bayi pada Selasa (19/1), lalu diputuskan kapan dipisahkan. Prioritasnya, menyelamatkan ibu. Kini, berat dua bayi 2,5 kilogram. Risiko luka perut sebesar bayi normal. Tim dibagi dua, yakni operasi kelahiran dan operasi pemisahan bayi,” ujarnya. (ODY)
—————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 19 Januari 2016, di halaman 14 dengan judul “Penghentian Kehamilan Diungkap”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB