Kehamilan dengan Penyulit Bisa Ditolong

- Editor

Selasa, 8 Januari 2013

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SETIAP orangtua pasti bahagia memperoleh karunia terbaik dari Tuhan. Yakni berupa kelahiran bayi sebagai penerus keturunan. Apalagi jika bayi yang dilahirkan sehat dan bertumbuh kembang secara optimal.

Selama periode kehamilan, orangtua akan merawat bayi yang masih dalam kandungan dengan penuh kasihsayang. Namun tak semua bayi bisa lahir dengan proses mudah.

Menurut Dr. Samuel Widiasmoko, Sp OG dari klinik Kebidanan Rumah Sakit Teloggorejo Semarang, peluang terjadi kehamilan dengan penyulit mencapai 20%.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Prosentasenya sekitar 20 persen. Baik yang kategori ringan maupun yang rumit dan butuh penanganan darurat,” jelas spesialis obstetri & ginekologi itu.

Posisi bayi sungsang atau melintang, menurut Samuel merupakan salah satu kehamilan dengan penyulit. Namun masih tergolong ‘tidak sulit’.

Adapun kasus kehamilan dengan penyulit kategori ëberatí contohnya bayi kembar tiga atau lebih. “Karena bobot bayi pasti di bawah normal.  Ini tergolong penyulit dengan kategori berat,” jelasnya.

Beberapa kehamilan dengan penyulit dengan kategori berat kadang disebabkan kelainan darah pada ibu. Yang kemudian mengakibatkan keguguran berulang, bayi tidak berkembang, atau bahkan meninggal dalam kandungan.

Prematur 6 Bulan

Dokter Samuel menceritakan pengalaman membantu persalinan bayi prematur enam bulan. Waktu itu, menurut Samuel, ibu dari bayi mengalami keracunan kehamilan. Akibatnya, tekanan darah melonjak tinggi dan tubuh ibu bengkak menyeluruh stadium sedang sampai berat.

“Karena tekanan darah sangat tinggi, akibatnya protein dalam tubuh keluar lewat urine. Ini yang menyebabkan bengkak,” cerita dr Samuel.

Untuk menyelamatkan bayi dan ibu, terpaksa bayi dilahirkan prematur meski usia kandungan baru menginjak enam bulan. Kehamilan dengan penyulit seperti itu, menurut Samuel, mesti ditangani perinatologi level 3 seperti di RS Telogorejo.

“Rumah Sakit Telogorejo merupakan rumah sakit perinatologi level tiga dan merupakan rumah sakit rujukan bagi penanganan kehamilan yang belum bisa ditangani rumah sakit lain,” jelas Samuel.

Samuel juga menceritakan pengalaman membantu persalinan bayi dengan bobot hanya 800 gram. “Ini tergolong penyulit kategori berat. Kalau bobotnya masih di atas satu kilogram, harapan selamatnya masih tinggi,” jelasnya.  Dengan penanganan intensif, bayi yang berbobot hanya delapan ons itu akhirnya selamat.

Salah satu kunci pengananan kehamilan dengan penyulit adalah prenatal diagnosis. “Yakni kemampuan mendeteksi kelainan sebelum lahir,” jelasnya.

Jika semenjak sebelum lahir kelainan bayi sudah dideteksi, maka bisa dipersiapkan langkah dan penanganan yang tepat. Termasuk mempersiapkan tenaga medis dan peralatan penunjang yang dibutuhkan.

Jika bayi diketahui memiliki kelainan bawaan seperti dinding perut yang tidak menutup (gastroshizis), misalnya, begitu lahir bisa langsung dioperasi. Demikian juga jika ada kelainan lain, bisa ditangani segera. Sehingga peluang keberhasilan lebih tinggi, dibanding ditangani setelah beberapa hari. Apalagi jika anak sudah dewasa.

Jadi Rujukan

Dengan perinatologi level tiga, Rumah Sakit Telogorejo siap membantu persalinan dengan penyulit yang tergolong berat. Di antaranya kehamilan dengan kondisi ibu memiliki kelainan darah, memiliki rhesus negatif atau lupus.

Juga mampu membantu persalinan dengan keracunan kehamilan, ibu dalam keadaan koma, atau mengalami gagal jantung.

Saat ini, setiap bulan Rumah Sakit Telogorejo membantu persalinan sekitar 100 orang per bulan. “Dengan status perinatologi level tiga, kami akan fokus membantu persalinan pada kehamilan dengan penyulit. Tentu saja, kami juga tak boleh menolak persalinan normal,” jelasnya.

Klinik Kebidanan Telogorejo, menurut Samuel diperkuat 12 dokter,  baik berstatus full timer maupun mitra. Rumah Sakit Telogorejo selalu ready 24 jam sehari untuk membantu persalinan dan sudah memiliki banyak pengalaman menangani kehamilan dengan risiko tinggi. Di antaranya menangani kehamilan kembar tiga atau kembar empat. ”Dengan diperkuat tenaga medis yang solid dan peralatan medis modern, kami kerap membantu kehamilan dengan risiko tinggi,” jelasnya. (Panji)

Sumber: Suara Merdeka, 6 Januari 2013

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 9 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB