Pendidikan Mengacu Tren Masa Depan

- Editor

Selasa, 3 Januari 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perguruan tinggi harus mampu menyediakan pendidikan yang mengacu kepada tren masa depan sehingga tidak menghasilkan lulusan yang kedaluwarsa. Untuk itu, pendidikan yang ditawarkan perguruan tinggi harus melengkapi mahasiswa agar mampu bersaing dengan perkembangan yang terjadi di dunia saat ini.

“Jika perguruan tinggi menghasilkan lulusan yang kedaluwarsa, tidak akan laku. Saat ini, generasi yang dibutuhkan yang kreatif dan mampu mengambil keputusan. Untuk itu, pendidikan yang menantang kemampuan berpikir tingkat tinggi, kreatif, intuisi yang tajam, dan sistem pendukung dalam mengambil keputusan harus diperkuat dalam pembelajaran,” papar Ketua Dewan Penasihat Universitas Pertamina M Nuh saat menyampaikan orasi ilmiah dalam Sidang Terbuka Universitas Pertamina Dies Natalis Ke-1. Hadir juga antara lain Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto dan Rektor Universitas Pertamina Akhmaloka.

Menurut Nuh, semakin hari generasi masa kini menghadapi persoalan paradoks. Misalnya dalam hal pemenuhan energi dari energi terbarukan yang bersumber dari pertanian pangan. Ada kekhawatiran hal ini mengancam kebutuhan pangan karena jumlah manusia yang semakin banyak dan konsumtif. Cara berpikir yang tidak biasa, yang melawan anggapan umum, dibutuhkan sehingga ditemukan solusi yang baik untuk mengatasi persoalan itu. Hal ini membutuhkan kemampuan logika dan intuisi yang terasah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Akhmaloka menyoroti pentingnya meningkatkan pendidikan tinggi di bidang teknik dan sains. Saat ini, sekitar 65 persen mahasiswa memilih bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan humaniora. Sisanya memilih bidang teknik, sains, pertanian, kesehatan, dan kedokteran.

“Di Korea Selatan, lebih dari 70 persen mahasiswa mengambil teknik dan sains untuk memajukan negerinya dan mampu berkompetisi di global,” ujarnya.

Rektor Binus University Harjanto Prabowo dalam acara temu media di Jakarta mengatakan, pembelajaran yang hanya berbasis kampus untuk memenuhi target pencapaian akademik tidak lagi memadai untuk mempersiapkan mahasiswa memasuki dunia kerja. Perguruan tinggi harus mengembangkan program pendukung untuk memperkuat kemampuan akademik dan karakter lulusannya.

Di Binus University, misalnya, mahasiswa, selain lulus secara akademik, juga wajib memenuhi poin kegiatan, seperti seminar atau organisasi di kampus. Mahasiswa juga wajib memenuhi 30 jam kerja sosial. (ELN)
——————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 2 Februari 2017, di halaman 11 dengan judul “Pendidikan Mengacu Tren Masa Depan”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB