Sarjana Harus Dilatih Mandiri

- Editor

Minggu, 1 Februari 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengangguran terdidik lulusan perguruan tinggi tidak cukup diatasi dengan memenuhi standar kemampuan yang selaras antara dunia pendidikan dan industri. Perguruan tinggi juga dituntut untuk mendorong para mahasiswa agar lebih mandiri melalui pendidikan kewirausahaan.


Antonius Tanan, praktisi Pendidikan Kewirausahaan dan Presiden Universitas Ciputra Entrepreneurship Center, Jumat (30/1) di Jakarta, mengatakan, pengangguran muda terdidik muncul akibat adanya kesenjangan antara kualitas dan kuantitas lulusan pendidikan tinggi dan dunia usaha. Sebagian sarjana atau diploma tidak memenuhi kualitas yang dibutuhkan industri. Masalah ini bisa diatasi dengan menerapkan konsep employability atau kemampuan bekerja sebagai standar hasil pendidikan.

Employability skills bukan sekadar keterampilan memperoleh kerja, tetapi juga kemampuan mengembangkan diri di tempat kerja, memaksimalkan potensi, dan berkontribusi bagi keberhasilan perusahaan. Untuk itu, alumni dari pendidikan menengah ataupun pendidikan tinggi harus dibekali keterampilan dasar, bekerja sama, dan keterampilan mengelola diri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

”Pendidikan kewirausahaan mestinya diperkenalkan sedini mungkin untuk membuat generasi muda Indonesia kreatif dan inovatif sehingga bisa membuka peluang kerja bagi dirinya dan orang lain,” ujar Antonius. Semua kemampuan itu hanya bisa diberikan oleh pendidik yang bagus dalam teori dan praktik sekaligus.

Menurut Moch Munir dari Pengembangan Program dan Kerja Sama Dewan Pendidikan Tinggi, dominasi perguruan tinggi akademik di jenjang S-1 yang belum disertai standar pendidikan tinggi yang baik cenderung menghasilkan lulusan yang tidak memenuhi tuntutan perusahaan penerima kerja. Sebagian lulusan pendidikan vokasi juga belum siap kerja.

”Pengembangan program-program studi di perguruan tinggi, baik akademik maupun vokasi, harus melihat potensi kerja di daerah,” ujarnya. (ELN)

Sumber: Kompas, 1 Februari 2015

Posted from WordPress for Android

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer
James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta
Harta Terpendam di Air Panas Ie Seum: Perburuan Mikroba Penghasil Enzim Masa Depan
Berita ini 9 kali dibaca

Informasi terkait

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Jumat, 27 Juni 2025 - 05:33 WIB

Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:58 WIB

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?

Jumat, 13 Juni 2025 - 13:30 WIB

Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia

Berita Terbaru

Artikel

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Jun 2025 - 14:32 WIB