Olimpiade Sains Diperluas ke ASEAN

- Editor

Jumat, 14 Agustus 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Olimpiade Sains Nasional Pertamina yang merupakan ajang kompetisi ilmiah bagi mahasiswa Indonesia untuk mengukir prestasi dalam bidang sains tahun 2015 ini melibatkan mahasiswa dari kawasan ASEAN. Kompetisi sains perguruan tinggi berskala regional ini menantang mahasiswa untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan.

R Agus Mashud, CSR Manager Pertamina, dalam pertemuan Panitia Olimpiade Sains Nasional (OSN) Pertamina 2015 dengan Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Dirjen Belmawa), Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek dan Dikti) Intan Ahmad di Jakarta, Rabu (12/8), mengatakan, kompetisi sains OSN Pertamina yang sudah berlangsung selama delapan tahun ini diharapkan menjadi ajang untuk melahirkan ilmuwan masa depan. Lewat kompetisi ini, Pertamina bekerja sama dengan Universitas Indonesia mendukung ide dan inovasi mahasiswa Indonesia dan ASEAN untuk mengembang energi yang dibutuhkan Indonesia dan dunia.

“Kompetisi ke arah energi agar ada solusi untuk ancaman energi fosil yang terus berkurang dan suatu saat habis. Pertamina akan mengembangkan proyek sains energi baru dan terbarukan yang potensial untuk bisa sampai menjadi suatu produk,” kata Agus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kompetisi tahunan ini berhadiah total Rp 3,3 miliar. Pendaftaran berlangsung hingga 30 September 2015. Seleksi tingkat nasional pada 21-26 November. Mahasiswa dari Malaysia sudah menyatakan tertarik mengikuti ajang ini.

Yasman, Ketua OSN Pertamina 2015, mengatakan, peserta tahun 2014 mencapai 26.700 mahasiswa. Mereka berasal dari 42 perguruan tinggi mitra yang diseleksi di provinsi dan nasional.

Intan Ahmad menyambut baik kompetisi sains yang didukung dunia usaha. “Adanya kompetensi ini mendukung peningkatan mutu pendidikan tinggi. Lulusan yang berkualitas ini dibutuhkan dunia usaha/industri,” katanya.

Direktur Kemahasiswaan, Ditjen Belmawa, Didin Wahidin mengatakan, mahasiswa harus diberi kesempatan untuk mengembangkan potensinya. (ELN)
——————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 13 Agustus 2015, di halaman 12 dengan judul “Olimpiade Sains Diperluas ke ASEAN”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 7 Februari 2024 - 13:56 WIB

Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB