Program magang mahasiswa bersertifikat mendukung penguatan terhadap Kurikulum 3-2-1, yakni tiga semester kuliah, dua semester diklat, dan satu semester magang.
Pendidikan vokasi di perguruan tinggi dituntut untuk bisa menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Selama ini, kurikulum pendidikan vokasi di perguruan tinggi dinilai belum sesuai dengan kebutuhan industri. Diharapkan, program magang mahasiswa bersertifikat dapat menjadi solusi atas permasalahan tersebut.
Program magang mahasiswa bersertifikat merupakan bentuk inisiatif dari pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara untuk mempersiapkan mahasiswa pendidikan vokasi agar siap masuk ke dunia kerja. Program ini bertujuan untuk mewujudkan konsep link and match (keterkaitan dan kesepadanan) antara perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta dengan sektor industri terkait kurikulum dan silabus yang digunakan. Setidaknya, 25 perguruan tinggi telah bekerja sama dengan 68 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menjalankan program ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
KOMPAS/DEONISIA ARLINTA–Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno memberikan orasi ilmiah di Auditorium Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, Depok, Kamis (28/6/2018).
Menteri BUMN Rini M Soemarno menyampaikan, saat ini masih ada gap antara kurikulum di perguruan tinggi dengan kebutuhan industri. Bagian sumber daya manusia perusahaan merasa kesulitan menemukan kandidat dengan kualifikasi yang sesuai dengan perusahaan. Tidak jarang, industri masih harus mendidik dan melatih kandidat agar sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan.
“Melalui praktik industri dan sertifikasi diharapkan dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa. Hal ini sesuai dengan komitmen pemerintah untuk membangun kompetensi sumber daya manusia, sekaligus mengembangkan pendidikan kejuruan dan vokasi berbasis kompetensi yang link and matchdengan industri,” ujar Rini dalam orasi ilmiah bertajuk “Peran Serta BUMN dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan Vokasi”, Kamis (28/6/2018). Orasi Ilmiah disampaikan dalam peringatan Dies Natalis ke-10 Program Vokasi Universitas Indonesia yang dipimpin Rektor Universitas Indonesia Muhammad Anies.
KOMPAS/DEONISIA ARLINTA–Penandatanganan perjanjian kerjasama Magang Bersertifikat antara 12 perusahaan BUMN dengan Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia.
Pada tahap pertama, setidaknya ada 2.732 mahasiswa dari 25 perguruan tinggi yang terserap di 68 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di seluruh Indonesia. Jumlah mahasiwa yang terserap akan disesuaikan dengan kebutuhan industri. Mereka akan menjalankan program pemagangan selama enam bulan mulai Juli 2018 nanti.
Adapun perguruan tinggi yang bekerja sama antara lain, Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, Depok; Universitas Katolik Parahyangan, Bandung; Akademi Sekretaris dan Manajemen Bina Insani, Bekasi; Universitas Negeri Jakarta; Universitas Telkom, Bandung; Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta; Universitas Brawijaya, Malang; dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Direktur Forum Human Capital Indonesia (FHCI) Herdy Harman, yang ditunjuk sebagai penanggung jawab program mengungkapkan, komunikasi dua arah antara industri dan perguruan tinggi akan ditekankan secara berkelanjutan dalam program magang ini. Pendidikan vokasi dapat dibuka dan ditutup sesuai kebutuhan industri. “Ditargetkan pada tahun 2020, penyerapan mahasiswa magang di BUMN bisa mencapai 20.000 orang,” ujarnya.
Penguatan kurikulum
Anies menambahkan, program magang mahasiswa bersertifikat juga mendukung penguatan terhadap kurikulum 3-2-1 dari Kementerian Riset,Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Kurikulum ini berarti tiga semester kuliah di kampus, dua semester menjalani pendidikan atau pelatihan di industri, dan satu semester magang.
“Peran perusahaan BUMN diharapkan diharapkan menjadi motor penggerak penguatan lulusan vokasi di Indonesia. Konsep link and match tidak lagi sekadar slogan, tetapi secara nyata telah diwujudkan,” katanya.
KOMPAS/DEONISIA ARLINTA–Rektor Universitas Indonesia Muhammad Anies
Di Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, sekitar 100 mahasiswa yang turut dalam tahap pertama program magang mahasiswa bersertifikat. Sebanyak 12 perusahaan BUMN telah sepakat bekerja sama untuk menjalankan program magang bersertifikat, seperti PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk; PT Bank Tabungan Negara, Tbk; PT Bank Mandiri, Tbk; Perum Bulog; PT Waskita Karya, Tbk; PT Krakatau Steel (Persero); dan Perum Damri.
Meski begitu, Rini menyatakan saat ini masih ada beberapa tantangan yang dihadapi untuk menjalankan program ini. Sejumlah perguruan tinggi masih belum siap dengan program magang minimal enam bulan karena belum sesuai kurikulum. Selain itu, tantangan lain adalah beberapa program studi di perguruan tinggi yang belum terserap di BUMN, khususnya program studi non teknik.
“Selain kesenjangan kurikulum, masih ada materi ajar yang dirasa tidak mengikuti perkembangan terkini sehingga lulusan tidak update dengan standard an peraturan terbaru. Jadi, dosen sebaiknya lebih memerhatikan perkembangan keilmuan, praktik, standar, dan regulasi terkini serta teknologi terbaru. Pembaruan materi ajar juga perlu disesuaikan dengan kondisi industri saat ini,” katanya.–DEONISIA ARLINTA
Sumber: Kompas, 29 Juni 2018