Jumlah Doktor Ditingkatkan Lewat Beasiswa

- Editor

Rabu, 7 Oktober 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Peningkatan jumlah doktor untuk menjadi dosen dan peneliti didorong lewat program magister menuju doktor untuk sarjana unggul. Sarjana terbaik di Indonesia dapat mengakses beasiswa menjadi doktor yang dibiayai mulai dari jenjang magister di 12 perguruan tinggi negeri ternama di Indonesia.

Program magister menuju doktor untuk sarjana unggul (PMDSU) diselesaikan dalam empat tahun, yakni satu tahun program magister dan tiga tahun program doktor. Lulusan program ini diharapkan segera direkrut perguruan tinggi sebagai dosen atau peneliti di perguruan tinggi ataupun lembaga penelitian untuk mendongkrak publikasi ilmiah serta inovasi yang dapat mendorong daya saing nasional.

Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristek dan Dikti) Ali Ghufron Mukti di Jakarta, Senin (5/10), mengatakan, jumlah doktor di perguruan tinggi masih kurang. Saat ini tercatat jumlah dosen berpendidikan S-2 sebanyak 126.749 orang. Adapun dosen berpendidikan S-3 baru 23.827 orang, sedangkan guru besar sekitar 5.000 orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Dengan bertambahnya doktor, (diharapkan) bisa mendongkrak publikasi ilmiah dan inovasi yang nantinya bisa dimanfaatkan masyarakat. Karena itu, penting bagi pemerintah untuk menyediakan banyak doktor, utamanya untuk kebutuhan sebagai dosen dan peneliti di kampus,” kata Ghufron.

Beasiswa
Direktur Klasifikasi Sumber Daya Manusia Kemristek dan Dikti Mukhlas Ansori mengatakan, kuota penerima beasiswa PMDSU bergantung pada ketersediaan anggaran negara. Diharapkan, tiap tahun bisa bertambah.

Pada awal diluncurkan beberapa tahun lalu, di gelombang pertama pendaftar hanya 71 orang dan yang diterima 57 orang dengan 27 promotor. Di gelombang betikutnya, peminat meningkat 3.459 orang yang diterima 134 orang. Pada tahun ini, peminat berjumlah 1.736 orang yang diterima 202 orang.

Beasiswa ini diperuntukkan bagi sarjana unggul, yang memiliki IPK minimal 3,25. Adapun promotor memiliki keahlian di bidangnya dan memiliki H-indeks minimal 2 pada data Scopus.com. Peserta berkuliah di PTN pengampu, yakni UI, ITB, IPB, UGM, ITS, Undip, Universitas Andalas, Universitas Hassanudin, Universitas Sumatera Utara, Universitas Airlangga, Universitas Sriwijaya, dan Universitas Syah Kuala.

Ada 52 bidang penelitian yang bisa dipilih dalam rangka mendukung prioritas pembangunan nasional, antara lain bidang kesehatan, pertanian, kelautan, teknik, dan pembangunan pedesaan. Peminat bisa mendaftar di laman beasiswa.dikti.go.id/pmdsu.

Biaya pendidikan, penelitian, dan hidup ditanggung. Untuk penelitian doktor, misalnya, diberikan Rp 60 juta per tahun selama tiga tahun. (ELN)
——————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 7 Oktober 2015, di halaman 11 dengan judul “Jumlah Doktor Ditingkatkan Lewat Beasiswa”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Biometrik dan AI, Tubuh dalam Cengkeraman Algoritma
Habibie Award: Api Intelektual yang Menyala di Tengah Bangsa
Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap
Di Balik Lembar Jawaban: Ketika Psikotes Menentukan Jalan — Antara Harapan, Risiko, dan Tanggung Jawab
Tabel Periodik: Peta Rahasia Kehidupan
Kincir Angin: Dari Ladang Belanda Hingga Pesisir Nusantara
Surat Panjang dari Pinggir Tata Surya
Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi
Berita ini 5 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 12 November 2025 - 20:57 WIB

Biometrik dan AI, Tubuh dalam Cengkeraman Algoritma

Sabtu, 1 November 2025 - 13:01 WIB

Habibie Award: Api Intelektual yang Menyala di Tengah Bangsa

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:46 WIB

Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap

Rabu, 1 Oktober 2025 - 19:43 WIB

Tabel Periodik: Peta Rahasia Kehidupan

Minggu, 27 Juli 2025 - 21:58 WIB

Kincir Angin: Dari Ladang Belanda Hingga Pesisir Nusantara

Berita Terbaru

Artikel

Biometrik dan AI, Tubuh dalam Cengkeraman Algoritma

Rabu, 12 Nov 2025 - 20:57 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Tarian Terakhir Merpati Hutan

Sabtu, 18 Okt 2025 - 13:23 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Hutan yang Menolak Mati

Sabtu, 18 Okt 2025 - 12:10 WIB

etika

Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap

Kamis, 16 Okt 2025 - 10:46 WIB