El Nino Ancam Produksi Pangan

- Editor

Senin, 2 Juni 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pelaku usaha perikanan perlu mewaspadai dampak El Nino yang diperkirakan mulai terlihat pada Agustus 2014. Musim panas dan kering berkepanjangan itu dikhawatirkan mengancam produksi tepung ikan yang dibutuhkan untuk bahan baku pakan ikan dan udang. Gangguan produksi pakan akan memukul usaha perikanan budidaya di Tanah Air.

Direktur Produksi Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Coco Kokarkin Soetrisno, di Jakarta, Minggu (1/6), mengemukakan, Indonesia saat ini mengandalkan sekitar 60 persen tepung ikan impor untuk bahan baku pakan ikan dan udang. Sekitar 80 persen dari produk tepung ikan yang diimpor itu berasal dari Peru, Amerika Selatan, sedangkan 20 persen lainnya berasal dari India, Pakistan, dan Vietnam.

Adapun sekitar 60 persen bahan baku untuk produksi tepung ikan di Peru bersumber dari ikan teri. Pasokan ikan teri di Peru kemungkinan besar merosot sebagai dampak El Nino yang diperkirakan berlangsung mulai Agustus 2014. Berdasarkan pengalaman dampak El Nino 10 tahun lalu, produksi ikan teri di perairan Peru pernah turun drastis 85 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

El Nino membawa suhu perairan menjadi lebih hangat sehingga melemahkan pergerakan naik massa air laut (upwelling) di Samudra Pasifik yang dibutuhkan untuk menaikkan fitoplankton sebagai sumber nutrien ikan teri. Namun, dampak El Nino diperkirakan masih membawa keuntungan bagi Indonesia berupa peningkatan kadar klorofil di Laut Jawa sehingga penangkapan ikan teri di Laut Jawa diharapkan bisa meningkat.

Secara terpisah, Ketua Divisi Pakan Akuakultur Gabungan Pengusaha Makanan Ternak Denny Indrajaya mengemukakan bahwa ketersediaan tepung ikan di pasar dunia kini semakin terancam karena sebagian juga diserap untuk bahan baku pupuk organik dan pakan unggas. (LKT)

Sumber: Kompas, 2 Juni 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Berita ini 8 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:21 WIB

Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Berita Terbaru

Artikel

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Jul 2025 - 12:48 WIB

fiksi

Cerpen: Bahasa Cahaya

Rabu, 9 Jul 2025 - 11:11 WIB

Artikel

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Senin, 7 Jul 2025 - 08:07 WIB