Kementerian Kelautan dan Perikanan Tambah Dua Profesor Riset

- Editor

Minggu, 6 Mei 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kementerian Kelautan dan Perikanan menambah dua profesor riset, Rudhy Gustiano dan Mas Tri Djoko Sunarno, dalam jajaran Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan. Mereka dikukuhkan dalam capaian tertinggi jabatan fungsional peneliti ini pada Jumat (4/5/2018) di Jakarta.

“Saya berharap para peneliti melakukan inovasi-inovasi riset kelautan dan perikanan yang bisa membantu nelayan meningkatkan taraf hidupnya, inovasi yang memberi solusi terbaik bidang budidaya, inovasi yang mampu menjaga keanekaragaman hayati kelautan perikanan, serta inovasi yang mendorong kemandirian dan kedaulatan negara,” kata Sekretaris Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), Maman Hermawan, saat membacakan sambutan Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Pengukuhan Profesor Riset BRSDM dalam siaran pers BRSDM.

Profesor Riset adalah pencapaian puncak karir fungsional peneliti. Berdasarkan catatan yang ada, dari 529 peneliti BRSDM, hanya 60 orang di antaranya yang mencapai peneliti utama, 17 orang profesor riset yang masih aktif, dan 11 orang profesor riset yang sudah pensiun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

BRSDM KKP–Dua profesor riset Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jumat (4/5/2018), di Jakarta, berfoto seusai pengukuhan, bersama Majelis Pengukuhan Profesor Riset dan Sekretaris BRSDM.

Pada pengukuhan, orasi ilmiah pertama disampaikan Rudhy Gustiano terkait pemuliaan dan genetika. Rudhy yang bertugas di Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluh Perikanan (BRPBATPP) mengusung tema “Rekayasa Genetika dalam Pemanfaatan Sumber Daya Ikan Air Tawar Konsumsi”.

Rudhy menjelaskan, budidaya air tawar harus difokuskan kepada jenis ikan lokal untuk ketahanan pangan, jenis ikan spesifik lokal yang memiliki peran ekonomis penting, dan ikan-ikan potensial bernilai tinggi sebagai kandidat andalan penghasil devisa. Itu bertujuan memenuhi target nasional konsumsi ikan per kapita per tahun. Tanpa sentuhan genetika, pemanfaatan sumber daya genetik ikan tidak akan optimal.

Orasi ilmiah kedua bidang nutrisi dan teknologi pakan disampaikan Mas Tri Djoko Sunarno, dari BRPBATPP, yang mengusung tema “Strategi Penyediaan Pakan Lokal Berkualitas dan Ekonomis Untuk Peningkatan Usaha Budidaya Ikan Air Tawar”. Mas Tri Djoko memaparkan, penyediaan pakan lokal bermutu dan ekonomis di Indonesia memerlukan pengembangan lebih luas melalui penerapan strategi pengembangan.

Strategi itu berupa penataan bahan baku lokal meliputi penyebaran informasi mutu dan sentra-sentra bahan baku lokal komersial dan potensial serta pengolahannya sesuai standar, terutama darah sapi, keong mas, biji karet, eceng gondok dan rumput laut.

Strategi lain adalah, pengawalan pembuatan formula kepada pembuat pakan lokal dan pemberian sertifikat bagi yang dianggap mampu, penyediaan iptek pakan lokal tepat guna, dan sasaran serta kelayakan usahanya melalui riset terintegrasi.

Selain itu, perlu penguatan kelembagaan lewat pemisahan kelompok pembuat pakan dengan kelompok budidaya lain dan segmentasi usahanya. Upaya lain yang tak kalah penting adalah, sinergitas dukungan pemerintah pusat dan daerah dengan pembagian tugas dan tanggungjawab yang jelas antara pemerintah pusat dan daerah.–ICHWAN SUSANTO

Sumber: Kompas, 5 Mei 2018

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan
UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum
3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum
Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023
Tiga Ilmuwan Penemu Quantum Dots Raih Nobel Kimia 2023
Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023
Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Senin, 13 November 2023 - 13:46 WIB

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 November 2023 - 13:42 WIB

3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum

Senin, 13 November 2023 - 13:37 WIB

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 November 2023 - 05:01 WIB

Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:52 WIB

Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:42 WIB

Teliti Dinamika Elektron, Trio Ilmuwan Menang Hadiah Nobel Fisika

Berita Terbaru

Berita

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 Nov 2023 - 13:46 WIB

Berita

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 Nov 2023 - 13:37 WIB