Ikan Langka Mulai Dibudidayakan

- Editor

Selasa, 17 November 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Badan Penelitian dan Pengembangan melakukan pemijahan buatan terhadap ikan lokal khas Riau yang sudah hampir langka. Pemijahan ikan, antara lain ikan tapah (Wallago sp) dan ikan lelan (Osteochilus sp) itu, diharapkan bisa dikembangkan untuk mendorong produksi perikanan budidaya.

Domestikasi dilakukan peneliti dari Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Tawar (BPPBAT) Puslitbang Perikanan Bogor bekerja sama dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau. Selain dua jenis ikan itu, optimalisasi pemijahan juga dilakukan untuk ikan baung (Hemibagrus sp).

DSCN2533Indukan ikan tapah dan ikan lelan yang digunakan pada pemijahan buatan merupakan koleksi unit pelaksana teknis (UPT) Pembenihan Ikan Sei Tibun, Riau, yang telah diadaptasikan di kolam selama tiga tahun. Indukan itu telah mencapai bobot 2 kilogram (kg) sampai 4,5 kg.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kepala BPPBAT Puslitbang Perikanan Bogor Anang Hari Kristanto, saat dihubungi di Jakarta, Senin (16/11), mengemukakan, pemijahan buatan diawali dengan memilih induk yang telah matang gonad. Induk ikan tapah yang terpilih kemudian disuntik hormon gonadotropin.

Populasi ikan tapah dan ikan lelan semakin merosot akibat volume penangkapan di alam yang tinggi dan perusakan lingkungan. Di tingkat masyarakat, ikan-ikan khas Riau itu biasa dikonsumsi untuk pindang, sop ikan, atau diasinkan. Kedua jenis ikan itu memiliki nilai ekonomis penting dengan potensi pasar yang besar. Di pasar, harga ikan tapah mencapai Rp 120.000 per kg.

“Hasil pemijahan diharapkan menjadi langkah awal untuk budidaya ikan tapah, ikan lelan, dan mendorong produksi ikan baung,” ujar Anang.

Produktivitas ikan tapah hasil pemijahan untuk induk berukuran 3,5 kg, yakni 5.100 ekor benih per tahun. Ikan baung dapat memijah sepanjang tahun pada pemeliharaan tiga kali per tahun. Tingkat produktivitas induk, yakni 15.000-18.000 benih per kg induk. Ikan lelan sejauh ini baru mampu menghasilkan telur, tetapi belum dapat dilakukan pembuahan. Jumlah telur lelan sekitar 13.000 butir per induk dengan bobot 125 gram.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Riau Tien Mastina, dalam siaran pers, mengungkapkan, diharapkan ikan tapah dan ikan lelan dapat dijadikan sebagai komoditas unggulan budidaya.(LKT)
—————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 17 November 2015, di halaman 18 dengan judul “Ikan Langka Mulai Dibudidayakan”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 27 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB