Desain Dasar Pembayaran Nontunai Tanpa Batas Sudah Tersedia

- Editor

Rabu, 22 November 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tren pembayaran nontunai meningkat di kalangan generasi yang terpapar teknologi digital. Kecenderungan ini diambil sebagai peluang untuk membentuk desain dasar atau platform dompet elektronik (e-wallet) yang tanpa batas sehingga memungkinkan penggunanya mengakses uangnya lintas negara.

Desain dasar dompet elektronik tanpa batas merupakan solusi atas masalah perdagangan elektronik (e-dagang) lintas negara. Head of Investor Relation PT M Cash Integrasi Tbk sekaligus Head of Business Analyst PT Kresna Graha Investama Tbk Stanley Tjiandra mencontohkan, saat ini masyarakat Indonesia belum bisa membayar langsung untuk berbelanja di Amazon.

“Adanya desain dasar dompet elektronik tanpa batas ini akan mempermudah transaksi antar-marketplace lintas negara. Sebagian besar pelaku transaksinya adalah generasi milenial. Tentu secara jangka panjang, transaksi seperti akan bertahan di berbagai macam generasi,” tuturnya saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (20/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara itu, Managing Director PT Kresna Graha Investama Tbk Jahja Suryandy melihat tingginya penetrasi internet pada masyarakat yang mencapai lebih dari 50 persen sebagai potensi berkembangnya dompet elektronik. Baginya, ini menandakan kesiapan Indonesia untuk pasar digital.

Perubahan pembayaran jalan tol menjadi nontunai merupakan titik tolak peluang penggunaan dompet elektronik. Dua tahun lalu, kita tidak menyangka pembayaran tol dapat secara nontunai seperti saat ini. Bisa jadi lima tahun ke depan, sebagian transaksi bersifat nontunai

Jahja juga menyampaikan, perubahan pembayaran jalan tol menjadi nontunai merupakan titik tolak peluang penggunaan dompet elektronik. “Dua tahun lalu, kita tidak menyangka pembayaran tol dapat secara nontunai seperti saat ini. Bisa jadi lima tahun ke depan, sebagian transaksi bersifat nontunai,” ucapnya.

Oleh karena itu, PT Kresna Graha Investama Tbk untuk menjalin perusahaan patungan (joint venture) dengan PT M Cash Integrasi Tbk dan PT Matchmove Indonesia. Desain dasar aplikasi dompet elektroniknya diproduksi oleh PT Matchmove Indonesia.

Nantinya, mitra-mitra perusahaan Kresna yang ingin mengembangkan aplikasi dompet elektronik dapat langsung menggunakan desain dasar tersebut. Targetnya usaha perbankan dan usaha rintisan yang mengembangkan dompet elektronik ini.

Sampai saat ini, perusahaan yang sudah berminat berkisar 8 sampai 10, termasuk bank-bank besar di Indonesia. Aplikasi dompet elektronik dari perusahaan-perusahaan yang menggunakan desain dasar dari Matchmove akan diluncurkan pada 2018.

Jahja mengatakan, transaksi tanpa batas itu dikarenakan kerja sama antara Matchmove Indonesia dengan Mastercard. “Ini pertama kalinya kami berkolaborasi dengan perusahaan yang menyediakan desain dasar aplikasi dompet elektronik yang tanpa batas,” ujarnya.

Chief Executive Officer Matchmove Pay Shailesh Naik menunjukkan aplikasi dompet elektronik dengan desain dasar yang dirancang Matchmove. Sebagian besar transaksi seperti pembayaran dan pengiriman uang menggunakan sejumlah perangkat keamanan seperti kode QR atau sandi tertentu.

Secara umum, konsumen Indonesia masih berorientasi terhadap sistem pembayaran tunai. Padahal, efisiensi pembayaran nontunai lebih tinggi dibandingkan tunai

Menurut Chaikal Nuryakin, pengamat dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia, literasi digital dan finansial tetap dibutuhkan agar menguatkan perkembangan sistem pembayaran nontunai.

“Secara umum, konsumen Indonesia masih berorientasi terhadap sistem pembayaran tunai. Padahal, efisiensi pembayaran nontunai lebih tinggi dibandingkan tunai,” tuturnya saat dihubungi Kompas, Selasa (21/11). (DD09)

Sumber: Kompas, 21 November 2017

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 17:54 WIB

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Berita Terbaru

fiksi

Pohon yang Menolak Berbunga

Sabtu, 12 Jul 2025 - 06:37 WIB

Artikel

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:54 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Tamu dalam Dirimu

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:09 WIB

Artikel

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Jul 2025 - 12:48 WIB

fiksi

Cerpen: Bahasa Cahaya

Rabu, 9 Jul 2025 - 11:11 WIB