Video 360 Derajat Menyambut Kegelapan di Ternate

- Editor

Sabtu, 12 Maret 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pada hari Rabu (9/3/2016), masyarakat Ternate keluar rumah dan melihat angkasa. Pagi menjelang siang, langit yang semula terang benderang mendadak gelap hanya dalam waktu tiga menit saja. Ternate bersama 12 provinsi lainnya di Indonesia pada hari itu berkesempatan untuk menyaksikan fenomena angkasa, yakni gerhana matahari total, sebuah peristiwa yang terakhir mereka rasakan pada tahun 1983.

Berdasarkan catatan, gerhana matahari dimulai pada pukul 08.36 waktu setempat dengan piringan bulan yang perlahan menutup wajah matahari. Proses ini terus berlangsung hingga akhirnya kegelapan datang pada pukul 09.51 hingga pukul 09.54. Sesudahnya piringan bulan kembali bergerak menjauh hingga sepenuhnya berpisah pada pukul 11.20.

Peristiwa ini tentulah ditunggu oleh masyarakat, pemerintah, dan orang asing yang datang entah sebagai wisatawan atau peneliti. Inilah tujuan awal dari video 360 derajat yang dibuat di salah satu titik pengamatan, yakni Dodoku Ali yang ada di seberang Istana Kesultanan Ternate.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

gmt ternate 360 derajatGambar 360 derajat ini diambil menggunakan perangkat Ricoh Theta S yang dipasang di atas monopod dan tripod, tidak jauh dari lokasi siaran langsung yang dilakukan oleh Panasonic. Mereka tengah mengabadikan gerhana matahari total yang sebelumnya mereka lakukan di Jepang dan Australia sembari menunjukkan teknologi pembangkit tenaga surya milik mereka, yakni Power Supply Container.

Video merekam hingga menjelang gerhana total terjadi. Semoga bisa memberi informasi tentang gerhana matahari yang hanya bisa terulang dalam hitungan belasan atau bahkan puluhan tahun.

DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO

Sumber: Kompas Siang | 11 Maret 2016

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB