UGM Terima Hibah Wahana Pelestarian Burung

- Editor

Kamis, 28 Juni 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Universitas Gadjah Mada (UGM) memperoleh hibah Dome Wanagama Paksi dan fasilitasnya dari Yayasan Toemo Silva Gama. Bantuan hibah senilai Rp 1,5 miliar itu berupa dome burung, kandang penangkaran burung, kandang peragaan buru, serta plasa bagi pengunjung.

Siaran pers dari UGM menyebutkan, penerimaan hibah tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian hibah dan berita acara serah terima hibah oleh Ketua Umum YayasanToemo Silva Gama Novianto Bambang Wawandono kepada Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset UGM Bambang Agus Kironoto, Selasa (26/6) di Ruang Rektor UGM.

DOKUMENTAS HUMAS UGMI–Ketua Umum YayasanToemo Silva Gama Novianto Bambang Wawandono menyerahkan secara simbolis hibah Dome Wanagama Paksi dan fasilitasnya kepada Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset UGM Bambang Agus Kironoto, Selasa (26/6) di Ruang Rektor UGM.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Dekan Fakultas Kehutanan UGM Budiadi, Wakil Dekan bidang Penelitian , Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama Fakultas Kehutanan UGM Muhammad Ali Imron, Direktur Kebun Binatang Gembira Loka KMT A Tirtodiprojo, dan Kepala BKSDA DIY Junita Parjanti, serta jajaran pimpinan di lingkungan UGM.

Pembina Yayasan Toemo Silva Gama Tahrir Fathoni menyampaikan hibah dome burung ini nantinya dapat dimanfaatkan untuk menyelamatkan keanekaragaman burung di Indonesia. Dome bisa menjadi wahana untuk pelestarian, penangkaran, dan rehabilitasi burung langka, serta untuk penelitian dan pendidikan mahasiswa dan masyarakat.

“Harapannya bisa bermanfaat sebagai tempat pendidikan, pelatihan dan pembelajaran mahasiswa, “ katanya.

DOKUMENTASI HUMAS UGM–Suasana serah terima hibah Dome Wanagama Paksi dan fasilitasnya, Selasa (26/6) di Ruang Rektor UGM.

Tahrir mengatakan Dome Wanagama Paksi diharapkan tidak hanya menjadi tempat untuk penangkaran dan penyelamatan burung yang hampir punah saja. Namun begitu, bisa menjadi tempat yang melahirkan wirausah-wirausaha muda yang mengembangkan bisnis penangkaran burung.

Memperkaya hutan
Wakil Rektor Bidang SDM dan Aset UGM menyampaikan hibah dome Wanagama Paksi ini sangat bermanfaat dan mendukung upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia. Selain itu juga memperkaya hutan Wanagama dengan kehadiran berbagai jenis burung yang lestarikan dalam dome.

“Hibah dome ini sekaligus memperkaya Wanagama tidak hanya untuk konservasi hutan saja, tetapi juga berbagai jenis satwa,” ujarnya.

Bambang berharap ke depan UGM dan Fakultas Kehutanan bisa mengupayakan dome untuk bisa berfungsi secara optimal untuk pembelajaran mahasiswa dan masyarakat sekitar.

Wanagama Paksi merupakan bagian dari hutan pendidikan Wanagama yang dibangun untuk meningkatkan dukungan pembelajaran konservasi bagi mahasiswa dan masyarakat luas. Fasilitas ini didirikan di Petak 16 melalui kerja sama dengan Gunma Safari Park dari Jepang, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Taman Safari Indonesia (TSI), Yayasan Alumni Fakultas Kehutanan Angkatan 1975 (Yayasan Toemo Silva Gama) dan Kebun Binatang Gembira Loka.

Wanagama Paksi menawarkan wisata lingkungan yang fokus memberikan edukasi konservasi burung bagi masyarakat. Selain itu juga menjadi tempat konservasi melalui kegiatan penangkaran burung. Setidaknya terdapat 37 jenis burung dan 10 jenis binatang lainnya yang ada di tempat ini. (NAR)–NASRULLAH NARA

Sumber: Kompas, 27 Juni 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Habibie Award: Api Intelektual yang Menyala di Tengah Bangsa
Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap
Di Balik Lembar Jawaban: Ketika Psikotes Menentukan Jalan — Antara Harapan, Risiko, dan Tanggung Jawab
Tabel Periodik: Peta Rahasia Kehidupan
Kincir Angin: Dari Ladang Belanda Hingga Pesisir Nusantara
Surat Panjang dari Pinggir Tata Surya
Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi
Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Berita ini 22 kali dibaca

Informasi terkait

Sabtu, 1 November 2025 - 13:01 WIB

Habibie Award: Api Intelektual yang Menyala di Tengah Bangsa

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:46 WIB

Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap

Kamis, 2 Oktober 2025 - 16:30 WIB

Di Balik Lembar Jawaban: Ketika Psikotes Menentukan Jalan — Antara Harapan, Risiko, dan Tanggung Jawab

Rabu, 1 Oktober 2025 - 19:43 WIB

Tabel Periodik: Peta Rahasia Kehidupan

Minggu, 27 Juli 2025 - 21:58 WIB

Kincir Angin: Dari Ladang Belanda Hingga Pesisir Nusantara

Berita Terbaru

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Tarian Terakhir Merpati Hutan

Sabtu, 18 Okt 2025 - 13:23 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Hutan yang Menolak Mati

Sabtu, 18 Okt 2025 - 12:10 WIB

etika

Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap

Kamis, 16 Okt 2025 - 10:46 WIB