Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Gempa dan Tsunami

- Editor

Selasa, 19 Desember 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Indonesia harus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi gempa bumi dan tsunami yang risikonya membesar seiring tingginya kepadatan penduduk di zona rentan. Gempa Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Jumat (15/12) malam mengungkap sejumlah masalah, mulai dari sistem peringatan dini hingga buruknya kualitas bangunan rakyat.
“Kesiapsiagaan kita menghadapi gempa besar dan tsunami masih harus ditingkatkan. Sejumlah kejadian gempa baru-baru ini harus menjadi pelajaran untuk perbaikan sistem,” kata ahli tsunami dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko, Senin (18/12) di Jakarta.

Menurut Widjo, pembenahan terutama dibutuhkan pada sistem peringatan dini gempa dan tsunami, mulai dari penentuan parameter gempa pemicu tsunami hingga peningkatan kapasitas masyarakat agar bisa merespons peringatan dengan semestinya. “Gempa di Tasikmalaya kemarin semestinya tidak perlu merilis peringatan tsunami karena sumbernya di darat dengan kekuatan relatif kecil dan kedalaman lebih dari 100 kilometer,” kata Widjo.

Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, lima menit setelah gempa Tasikmalaya, BMKG mengeluarkan informasi parameter gempa berkekuatan M 7,3 dengan pusat di laut. Karena itu, secara otomatis, sistem pendukung pengambilan keputusan (decision support system/DSS) di BMKG mengeluarkan peringatan tsunami.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, hingga saat itu informasi soal magnitudo (kekuatan) belum stabil sehingga pada menit ke-10 akhirnya informasi gempa direvisi menjadi M 6,9 dengan pusat di darat. Namun, hingga saat itu peringatan tsunami tetap dikeluarkan karena kekhawatiran gempa bisa memicu longsor bawah laut sehingga bisa memicu tsunami.

Daryono mengatakan, ke depan akan memperbaiki DSS peringatan dini tsunami yang dibangun Jerman ini. “Kami akan menggantinya dengan sistem baru, yaitu TOAST (tsunami observation and simulation terminal),” katanya.

Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Lilik Kurniawan menyoroti tentang lemahnya kesiapsiagaan masyarakat, terutama terkait dengan konstruksi bangunan tahan gempa. “Kita perlu komunikasi risiko langsung kepada masyarakat tentang pentingnya bangunan tahan gempa. Selain itu juga perbaikan tata ruang di daerah dan kebijakan untuk penguatan bangunan publik,” katanya.

Ahli konstruksi bangunan tahan gempa dari Universitas Islam Indonesia, Sarwidi, mengatakan, kerusakan akibat gempa di Tasikmalaya menunjukkan sebagian besar bangunan rakyat belum dibangun dengan konsep tahan gempa. Kualitas konstruksi kurang memadai. Sebagian bangunan yang rusak pernah rusak saat gempa Tasikmalaya tahun 2009.

Saat ini, katanya, dibutuhkan gerakan nasional untuk pengurangan risiko bencana gempa bumi mengingat sebagian besar wilayah Indonesia terancam guncangan kuat gempa. (AIK)

Sumber: Kompas, 19 Desember 2017

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan
UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum
3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum
Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023
Tiga Ilmuwan Penemu Quantum Dots Raih Nobel Kimia 2023
Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023
Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Senin, 13 November 2023 - 13:46 WIB

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 November 2023 - 13:42 WIB

3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum

Senin, 13 November 2023 - 13:37 WIB

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 November 2023 - 05:01 WIB

Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:52 WIB

Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:42 WIB

Teliti Dinamika Elektron, Trio Ilmuwan Menang Hadiah Nobel Fisika

Berita Terbaru

Berita

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 Nov 2023 - 13:46 WIB

Berita

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 Nov 2023 - 13:37 WIB