Svante Paabo Raih Nobel Kedokteran 2022, Ini Temuannya

- Editor

Senin, 17 Oktober 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ahli paleogenetik dari Swedia, Svante Paabo pada Senin (3/10/2022) memenangkan Hadiah Nobel Kedokteran tahun 2022.
Dia adalah ahli paleogenetik yang mengurutkan genom Neanderthal dan menemukan hominin Denisova yang sebelumnya tidak diketahui.

“Dengan mengungkap perbedaan genetik yang membedakan semua manusia yang hidup dari hominin yang punah, penemuannya memberikan dasar untuk mengeksplorasi apa yang membuat kita menjadi manusia yang unik,” kata Komite Nobel dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Kantor berita AFP.

Svante Paabo saat ini menjabat sebagai Direktur departemen genetika di Institut Max Planck untuk Antropologi Evolusi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dia menemukan bahwa transfer gen telah terjadi dari hominin yang sekarang sudah punah ini ke Homo sapiens setelah migrasi keluar dari Afrika sekitar 70.000 tahun yang lalu.

“Aliran gen kuno ke manusia masa kini memiliki relevansi fisiologis hari ini, misalnya mepengaruhi bagaimana sistem kekebalan tubuh kita bereaksi terhadap infeksi,” kata juri.

Svante Paabo melaporkan dalam sebuah studi tahun 2020, bahwa pasien Covid-19 dengan potongan DNA Neanderthal memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi parah dari penyakit tersebut.

Pria 67 tahun ini akan menerima hadiah dari Raja Carl XVI Gustaf pada upacara resmi di Stockholm pada 10 Desember mendatang. Tanggal itu adalah hari kematian ilmuwan Alfred Nobel pada 1896 yang menciptakan hadiah Nobel dalam wasiat terakhirnya.

Pada lalu, Medicine Prize atau Nobel Kedokteran 2021 diberikan kepada dua ilmuan AS David Julius dan Ardem Patapoutian atas penemuan reseptor suhu dan sentuhan.

Temuan itu telah digunakan untuk mengembangkan perawatan untuk berbagai penyakit dan kondisi, termasuk nyeri kronis.

Pengumuman pemenang Nobel akan berlanjut pekan ini dengan pengumuman pemenang Nobel Fisika pada Selasa (4/10/2022), dan Novel Kimia pada Rabu (5/10/2022).

Setelah itu, akan diumumkan penerima penghargaan Nobel Sastra pada Kamis (6/10/2022) dan Nobel Perdamaian pada Jumat (7/10/2022).

Sementara, pemenang Nobel Ekonomi diumumkan pada Senin pekan depan.

Penulis : Irawan Sapto Adhi
Editor : Irawan Sapto Adhi

Sumber: Kompas.com – 03/10/2022
————————–

Riset Evolusi DNA Manusia Purba Raih Nobel Kedokteran 2022

Pakar Genetika Evolusi asal Swedia, Svante Pääbo, dianugerahi penghargaan Nobel Kedokteran 2022, atas keberhasilannya mengurut genom manusia purba. Karyanya membantu meluruskan pemahaman kita tentang evolusi manusia.

Komite Nobel, Karolinska Institut menyebutkan, Svante Pääbo berhasil mencapai “sesuatu yang mustahil,” yakni mengurut genom Neandertal, yang kemudian membidani kelahiran bidang studi baru, Paleogenomika.

“Dengan mengungkap perbedaan genetis yang memisahkan manusia modern dengan manusia purba, penemuannya mendasari penelitian untuk menjawab apa yang membuat kita menjadi manusia.”

Pääbo yang putra peraih Nobel Kimia, Sune Bergström, turut mendapat pengakuan atas keberhasilannya menemukan sepesies manusia purba, Denisova, melalui pengurutan DNA.

DNA mahluk hidup bisa ditemukan di dua kompartemen. DNA Nukleat menyimpan sebagian besar informasi genetis. Adapun sebagian kecil terangkai di dalam Mitokondria.

DNA manusia purba pada hakikatnya luruh seiring dengan waktu. Setelah ribuan tahun, biasanya hanya sebaris kecil DNA yang masih utuh. Sementara sisanya terkontaminasi DNA bakteri atau manusia modern.

Kelahiran Paleogenomika
Pada 1990an, Pääbo mencetuskan ide untuk tidak mengurut DNA Nukleat, melainkan DNA Mitokondria, yang meski kecil namun punya ribuan salinan.

Metode yang dia kembangkan akhirnya berhasil mengurut DNA Mitokondria dari sebuah tulang berusia 40.000 tahun asal Siberia. Pengurutan itu pula yang mendasari penemuan spesies purba baru yang diberi nama Denisova.

Hasil pengurutan DNA milik spesies Denisova ini menandakan kali pertama manusia bisa mengakses informasi genetis manusia purba.

Memahami “aliran DNA purba ke manusia modern memiliki relevansi kuat pada dunia kedokteran, misalnya untuk memahami bagaimana evolusi mempengaruhi respons sistem kekebalan tubuh kita terhadap infeksi,” tulis Komite Nobel dalam keterangan persnya, Senin (3/10).

Pääbo menghabiskan sebagian besar masa risetnya di Leipzig Jerman. Di sana, dia bekerja untuk Institut Max Planck untuk Antropologi Evolusioner sejak 1999.

Pekan penghargaan Nobel
Hadiah Nobel merupakan penghargaan sains paling bergengsi di dunia. Penghargaan dibarengi dengan hadiah uang tunai untuk dana penelitian senilai hampir USD 1 juta, yang diberikan oleh Institut Karolinska Swedia.

Penghargaan di bidang kedokteran mengawali seremoni rangkaian pengumuman pemenang Nobel di Stockholm, pekan ini. Pada Selasa (4/10), komite akan lanjut mengumumkan pemenang Nobel Fisika, yang disusul penghargaan di bidang Kimia pada Rabu (5/19), Sastra pada Kamis dan Nobel Perdamaian pada Jumat (7/10) yang berbeda dari pengumuman Nobel lainnya dari , Stockholm ibukota Swedia, akan diumumkan dari ibukota Norwegia, Oslo.

Adapun pemenang Nobel Ekonomi akan diumumkan pada 10 Oktober mendatang.

Dibentuk sejak lebih dari 120 tahun lalu, penghargaan Nobel diberikan kepada mereka yang dianggap berjasa “menciptakan keuntungan terbesar bagi umat manusia.”

rzn/as (afp,dpa)

 

Sumber: DW, 23 Oktober 2022

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 18 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB