Program Studi Perbenihan di Indonesia

- Editor

Kamis, 9 Desember 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Benih, merupakan cikal bakal sebuah tanaman pertanian. Ingin pertanian maju? Perhatikan benih. Tapi, semuanya tentu berpangkal pada manusia dan pendidikan! Kita ikuti penjelasan pimpinan pendidikan perbenihan satu-satunya di Indonesia, Sjamsoe’oed Sadjad.

ANDA pasti mengakui, benih bermutu tinggi itu penting untuk sukses-nya usaha pertanian. Tapi tidak banyak yang menyadari bahwa penanganan perbenihan merupakan masalah perubahan sikap mental. Umumnya kesadaran itu hanya sedangkal penget ahuan bahwa ketrampilan penangan perbenihan sekadar peningkatan teknologi semata-mata. Bahkan lebih sederhana dari itu, bahwa semua yang tahu ikhwal bercocok tanam juga akan tahu tentang perbenihan.

Menghadapi pembangunan pertanian yang ditargetkan untuk mampu menunjang era industrialisasi, tidak berlebihan kalau kita tempatkan benih sebagai komoditi strategis. Pengalaman dengan padi yang mampu kita tingkatkan produksinya schingga kita swasembada dan terbebaskan dari kedudukan pengimpor beras terbesar di dunia, tidak salah kalau kita katakan bahwa sukses itu berawal dari usaha pembenahan perbenihan padi di tahun 1969. Sejajar dengan usaha pengembangan pertanian itu, perbenihan dikembangkan. Melalui usaha pendidikan, hal ini bisa berlangsung lebih cepat dan mantap. Terhadap pembangunan pertanian pada umumnya usaha pengembangan perbenihan itu akan mempunyai dampak positip. Hal ini tidak saja dalam teknologi tapi juga dalam usaha perubahan sikap mental yang dibutuh-kan untuk memerani pertanian industri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berkembang dari awal tahun 1964, pendidikan perbenihan di IPB dewasa ini berada pada taraf tinggal landas. Bermula dengan satu mata ajaran Teknologi Benih yang diberikan satu semester, program pendidikan perbenihan di IPB sekarang mengasuh satu Program Studi di stratum S-1 untuk menjadikan sarjana perbenihan yang berkedudukan Seed M & M Technologist, dua Program Studi di stratum S-0 masing-masing untuk menjadikan Analis Benih dan Produsen Benih, sedangkan untuk menjadikan ilmuwan dan peneliti benih dilakukan pada Program Studi Ilmu Tanaman pada stratum S-2 dan S-3, dengan mengambil Benih sebagai kekhususan studi. Pengetahuan perbenihan secara tuntas telah diberikan dalam Program Studi Teknologi Benih pada stratum S-1, termasuk yang mendasari ilmu benih yang harus dikembangkan pada studi S-2 dan S-3. Untuk menjadikan muwan benih yang mampu melakukan penelitian di bidang perbenihan, pengetahuannya di Fakultas Pascasarjana diperdalam dengan mengambil mata ajaran Fisiologi, Biokimia, Matematika, Botani, sedangkan yang menginginkan bisnis menjadi fokus keilmuannya, mata ajaran Ekonomi, Agribisnis, Manajemen Perusahaan, Koperasi perlu diperdalam. Mereka mendapatkan mata ajaran Ilmu Benih dalam satu semester, sekadar mengantar mereka untuk mampu mengembangkan fikirannya menjangkau berbagai problema dalam bidang perbenihan.

Pendidikan Program Studi Teknologi Benih dalam Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, diawali dengan memberikan mata ajaran Dasar-dasar Ilmu dan Teknologi Benih di Semester III. Mata ajaran ini mendasari segala aspek yang kita perhatikan pada setiap lini. Dibandingkan dengan keseluruhan jumlah sks (satuan kredit semester) untuk bidang keagronomian, jumlah sks untuk perbenihannya mencakup 35%.

Dalam menyelesaikan Karya miah, mahasiswa diwajibkan melakukan penelitian aspek perbenihan, baik yang bersifat mendasar maupun yang teknologis terapan. Mereka menulis laporan dengan dukungan tinjauan pustaka yang cukup kuat, menyeminarkan hasil-hasilnya, dan mengajukan perencanaan pcnelitiannya berupa suatu kolokium. Akhirnya mereka harus mempertanggungjawabkan karya ilmiahnya di hadapan forum penguji. Ketrampilan profesi dilakukan di unit produsen benih yang besar, baik milik pemerintah maupun swasta. Mereka harus menulis laporan tentang kegiatannya dan mempertanggungjawabkan di hadapan dosen pembimbingnya.

Untuk menunjang kemampuannya sebagai Seed M & M Technologist, dalam kurikulum Program Studi Teknologi Benih S-1 ini juga diberikan mata ajaran penunjang yang bukan aspek benih, tetapi penting untuk diikuti, seperti mata ajaran manajemen bengkel, pembiakan vegetatif, dan taxonomi.

Di Fakultas Politeknik Pertanian (S-0), perbenihan merupakan suatu jurusan dan mempunyai dua Program studi, masing-masing Program Studi analis & Pengawas Benih, dan Program Studi Produsen Benih. Keduanya sementara ini merupakan Program Diploma Dua Tahun, atau S-02. Ke depannya program studi ini masih akan bisa kita kembangkan menjadi program empat tahun (S-04).

Program studi aspek perbenihan pada startum S-0 di atas bersifat komplimenter terhadap program studi-program studi pada strata S-1,2,3 yang lain, karena semua lulusannya akan mampu untuk menjadi komponen perbenihan yang “qualified”.

Sesuai dengan arahan program pendidikan S-0 untuk mencetak tenaga-tenaga ahli yang terampil, maka titik berat kurikulumnya terletak pada pendidikan yang bersifat motorik, meskipun tidak meninggalkan prinsip pendidikan universiter. Pada Program Studi Analis & Pengawas Benih masih diberikan mata ajaran-.nata ajaran dasar, seperti Botani, Fisiologi, Penyakit Tumbuhan, Pemuliaan Tanaman, dan Agronomi. Selanjutnya diberikan mata ajaran aspek perbenihan yang banyak berkaitan dengan pekerjaan analis benih, seperti Produksi Benih, Analisa Benih, Penyimpanan Benih, Penyakit Benih, Ilmu Tumbuh Benih, sedangkan untuk menunjang kemampuannya diberikan secara intensif mata ajaran identifikasi tanaman yang meliputi identifikasi tanaman pangan, industri, kehutanan dan gulma. Program Studi Produsen Benih bersistem lapis (sandwich system). Artinya, apabila mahasiswa hanya ingin menuntut pelajaran satu tahun, kalau mereka lulus akan diberi ijasah S-01. Kalau masih menginginkan melanjutkan setahun lagi, mereka akan diberikan ijasah S-02. Karena itu, selama studi mereka diberikan 12 mata ajaran setiap tahun yang sama. Sudah barang tentu dengan pengertian, bahwa lulusan S-01 lebih kurang ilmu dan kemampuannya daripada lulusan S-02. Lulusan Program Studi Produsen Benih ini diarahkan untuk menjadi produsen benih yang berwiraswasta dan mampu mandiri, tidak berorientasi menjadi pegawai pemerintah semata. karena itu bobot teori terhadap praktek adalah satu berbanding dua.

Untuk dapat menjadi produsen benih yang mandiri dan mampu menunjang pertanian industri di kemudian hari, mahasiswa diberi mata ajaran-mata ajaran perbenihan secara langsung yang berkaitan dengan produksi benih, masing-masing Produksi Benih, Pengolahan Benih, Penanganan Benih, analisa Benih, Niaga Benih, Manajemen Perusahaan, Perbengkelan, Periklanan, Seleksi Tanaman, dan Proteksi Tanaman. Di samping ketrampilan berusaha mereka juga harus mampu berkomunikasi. Karena itu kepada mereka diberikan pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris di tahun pertama, dan mata ajaran Koperasi dan Ketenagakerjaan bagi mereka yang melanjutkan ke tahun kedua.

Fasilitas Pendidikan
PROGRAM pendidikan seperti diuraikan di atas hanya mampu terlaksana kalau memiliki kelengkapan perangkat lunak mau pun keras. Kelengkapan yang berupa program secara formal sudah didapat, baik untuk Program Studi S-0, S-1, S-2, maupun S-3. Semuanya secara struktural sudah mendapat pengesahan dari pemerintah.

Staf pengajar tetap berjumlah 20 orang, 40 yang lain termasuk pengajar tak tetap dan asisten. Fasilitas perangkat kerasnya berupa satu kampus benih dan perkecambahan benih, masing-masing cukup menampung 60 mahasiswa bekerja, ditambah dua ruang kuliah berkapasitas masing-masing 75 orang, gudang benih dengan tiga macam kondisi — kering-dingin, kering-suhu luar dan lembab-suhu luar — perbengkelan, unit pengolahan benih dengan mesin-mesin pengolahan benih berkapasitas dua ton per jam, serta mesin-mesin individual untuk latihan kerja mahasiswa secara intensif. Di samping itu terdapat fasilitas penunjang, seperti ruang fumigasi, dan ruang diesel. Di dalam kampus benih pun tersedia lahan cukup luas untuk latihan berproduksi baik secara individual maupun berkelompok.

Di samping fasilitas di atas, masih ada satu laboratorium riset yang lebih spesifik untuk pendidikan S-2 dan S-3.

Fasilitas yang meskipun belum sepenuhnya memenuhi tuntutan kecanggihan teknologi zaman, namun sudah cukup memadai untuk tinggal landas memenuhi panggilan negara dan bangsanya, menunjang pertanian industri yang kita idam-idamkan. Semua di atas tentu memerlukan dana yang tidak sedikit. Dalam hal ini, IPB merintis kerja sama dengan pihak swasta. Usaha produksi benih yang oleh kebijakan pemerintah diarahkan menjadi ‘kegiatan swasta, maka sangat ideal apabila sudah sejak proses pendidikan terdapat sistem kerja sama dengan swasta. Dan itu sudah dijalankan di pendidikan perbenihan IPB.

Sumber: Majalah AKU TAHU/ AGUSTUS 1989

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 32 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB