Perbenihan Jadi Kendala Capai Ketahanan Pangan

- Editor

Jumat, 16 Maret 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Untuk mencapai ketahanan pangan Indonesia saat ini terkendala rendahnya jumlah penangkar benih dan lambannya proses pelepasan varietas unggul antara lain padi ke petani. Kondisi ini menyebabkan rendahnya produktivitas pertanian sehingga mendorong masuknya produk impor.

Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi, Jumain Appe dalam acara Forum Diskusi “Swasembada Pangan dengan Hilirisasi Hasil Litbang Menuju Ketahanan Pangan Nasional”, di Bogor, Kamis (15/3).

Jumain memaparkan, saat ini dari lembaga riset dan perguruan tinggi banyak dihasilkan inovasi teknologi pertanian antara lain varietas unggul padi dengan produktivitas hingga 10 ton per hektar. Ini jauh lebih tinggi dari pada benih padi konvensional yang hanya 6 ton per hektar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun pelepasannya ke petani memakan waktu lama karena harus melalui banyak proses uji multilokasi untuk mendapat sertifikat. Selama ini pengujian harus dilakukan di 8 lokasi selama dua musim. Ini memerlukan biaya mahal karena harus menyediakan lahan di berbagai daerah. Saat ini dipercepat hanya empat kali tanam. Ketentuan baru ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian.

KOMPAS/YUNI IKAWATI–Varietas padi Inpago 9 produktivitasnya hampir 8 ton per hektar dua kali lipat dibanding Ciherang.

Keterbatasan sebaran benih disebabkan alur perbanyakannya yang panjang dan produksi benih di balai penelitian terikat dengan anggaran belanja pemerintah yang terbatas. Hambatan lain adalah pembatasan penyebaran benih, yang berdasarkan Permentan Nomor 08 Tahun 2015 benih sebar hanya dapat dikembangkan sekali saja dan hanya benih pokok yang boleh dikembangkan dua kali.

“Ini merupakan penyebab langkanya benih di level petani dari sisi variasi dan kuantitasnya. Hadirnya pemulia perorangan dengan luas cakupan sebaran benih yang terbatas, perlu mendapat dukungan sebagai salah satu upaya memanfaatkan sumber daya yang ada, sehingga jaminan ketersediaan benih dari sisi kuantitas dan variasi dapat tercapai,” papar Jumain.

Selain itu, lanjutnya, perbanyakan benih saat ini kurang diminati petani karena dianggap kurang menguntungkan. Padahal dengan perbanyakan benih varietas unggul yang tinggi dapat meningkatkan keuntungan dari produktivitas yang dihasilkan.

Untuk meningkatkan jumlah penangkar benih di daerah, Kemristekdikti bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor membina penangkar di tingkat kabupaten melalui program Start Up Industri Benih .

Hingga tahun ini, kata Ketua Pelaksana program tersebut dan Penanggungjawab Seed Center IPB, Abdul Qadir program start up telah dilaksanakan di 30 kabupaten. Penangkaran benih dilakukan untuk varietas padi IPB 3S yang dapat menghasilkan 8 ton padi per hektar. Dana insentif yang disediakan hingga tiga tahun ini mencapai Rp 15 miliar lebih.–YUNI IKAWATI

Sumber: Kompas, 16 Maret 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Habibie Award: Api Intelektual yang Menyala di Tengah Bangsa
Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap
Di Balik Lembar Jawaban: Ketika Psikotes Menentukan Jalan — Antara Harapan, Risiko, dan Tanggung Jawab
Tabel Periodik: Peta Rahasia Kehidupan
Kincir Angin: Dari Ladang Belanda Hingga Pesisir Nusantara
Surat Panjang dari Pinggir Tata Surya
Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi
Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Berita ini 8 kali dibaca

Informasi terkait

Sabtu, 1 November 2025 - 13:01 WIB

Habibie Award: Api Intelektual yang Menyala di Tengah Bangsa

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:46 WIB

Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap

Kamis, 2 Oktober 2025 - 16:30 WIB

Di Balik Lembar Jawaban: Ketika Psikotes Menentukan Jalan — Antara Harapan, Risiko, dan Tanggung Jawab

Rabu, 1 Oktober 2025 - 19:43 WIB

Tabel Periodik: Peta Rahasia Kehidupan

Minggu, 27 Juli 2025 - 21:58 WIB

Kincir Angin: Dari Ladang Belanda Hingga Pesisir Nusantara

Berita Terbaru

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Tarian Terakhir Merpati Hutan

Sabtu, 18 Okt 2025 - 13:23 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Hutan yang Menolak Mati

Sabtu, 18 Okt 2025 - 12:10 WIB

etika

Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap

Kamis, 16 Okt 2025 - 10:46 WIB