Setelah mengikuti ujian Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), perjuangan para calon mahasiswa belum selesai. Jika lulus, mereka masih harus dihadapkan pada biaya masuk yang cukup tinggi. Duh!
Sekadar informasi, ada sekitar 618 ribu calon mahasiswa yang mengikuti SNMPTN. Mereka memperebutkan 120 ribu kursi yang tersedia di 61 Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Selain jalur SNMPTN tulis, 53 ribu mahasiswa juga diberikan jatah untuk masuk lewat jalur undangan. Sisanya, melalui sistem seleksi mandiri.
Nah, dari sejumlah proses seleksi tersebut, jalur mandiri biasanya cukup memakan biaya. Selisihnya dengan calon mahasiswa yang masuk melalui SNMPTN, cukup besar, hingga mencapai puluhan juta rupiah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai contoh, Universitas Brawijaya (Unibraw) mematok uang Sumbangan Pengembangan Fasilitas Pendidikan (SPFP) bagi calon mahasiswa Fakultas Kedokteran sebesar Rp 155 juta. Sumbangan sebesar itu merupakan jalur mandiri.
Ada 738 kursi yang disediakan di fakultas ini. Perinciannya, jurusan keperawatan sebanyak 135 kursi, ilmu gizi sebanyak 164, pendidikan dokter gigi 80 kursi, kebidanan 55 kursi, farmasi 70 kursi. Untuk biaya SPFP sebesar Rp 30 juta, sementara mandiri Rp 155 juta.
Untuk penerimaan mahasiswa baru tahun ini, Unibraw menyediakan 13 ribu kursi bagi semua fakultas. Dari jumlah itu, sebanyak 60 persen melalui jalur SNMPTN dan undangan. Sisanya jalur mandiri.
Salah seorang peserta SNMPTN, Sara, mengkhawatirkan biaya yang mahal ini. Menurut dia, seharusnya kampus negeri bisa memberi biaya yang lebih murah, terlebih lagi kini UU BHP sudah dicabut.
“Kalau sampai ratusan juta bagaimana bisa masuknya, mahal sekali,” tutur Sara yang berharap bisa masuk universitas negeri di Jakarta ini.
(mad/fdn Rachmadin Ismail – detikNews)
Sumber: Detik.com, Kamis, 14/06/2012 07:34 WIB
———–
UI Klaim Jadi Kampus Negeri Termurah, Fakultas Kedokteran Rp 25 Juta
Kamis, 14/06/2012 08:42 WIB
Universitas Indonesia (UI) mengklaim sebagai universitas negeri termurah. Bahkan untuk fakultas kedokterannya, mereka hanya menerapkan biaya sumbangan pendidikan sebesar Rp 25 juta.
Hal ini diungkapkan oleh Martarizal, wakil ketua panitia tetap penerimaan mahasiswa baru UI. Dia memastikan, fakultas Kedokteran UI masih jadi favorit para lulusan SMA di Indonesia.
“Kalau peminat ya paling banyak kedokteran, karena daya tampungnya lebih besar,” ujar Martarizal saat ditemui di gedung pendaftaran simak UI, kampus UI, Depok, Jawa Barat, Rabu (13/06/2012).
Menurut Martarizal, banyaknya peminat calon mahasiswa untuk daftar ke fakultas kedokteran UI karena biayanya termurah se PTN Indonesia
“Sebenarnya kedokteran UI itu yang paling murah. Untuk uang kuliahnya Rp 7,5 juta maksimal per semesternya dan uang masuk pangkalnya Rp 25 juta dan untuk semua jalur lewat SNMPTN (undangan, tertulis) dan SIMAK,” ungkapnya.
Martarizal tidak menampik bahwa selama ini ada beberapa orang tua calon mahasiswa yang mencoba menyogok pihak UI agar diterima di fakultas kedokteran. Namun semua itu ditampiknya karena sistem sudah berjalan baik.
“Nah yang jadi kita agak bingung banyak orang yang pengen sanggup bayar lebih, nah itu nggak mungkin karena ketika seseorang diterima itu kan sistem bank langsung komunikasi dengan kami dan sudah ditetapkan,” pungkasnya.
(mad/fdn)
—————
Fakultas Kedokteran Universitas Riau Banderol Tarif Rp 125 Juta
Kamis, 14/06/2012 08:03 WIB
Selain Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Kampus Universitas Riau (UR) membuka jalur mandiri. Khusus Fakultas Kedoteran, setiap calon mahasiswa diwajibkan membayar Rp 125 juta.
“Bagi yang lewat jalur mandiri itu, kita berikan syarat untuk bersedia membayar dana bantuan tersebut. Artinya setelah dinyatakan lulus seleksi, nantinya calon mahasiswa langsung membayarkan uang Rp 125 juta tersebut,” kata Kabiro Administrasi Akademik Kemahasiswaan (KAAK), UR, Afrinaldi.
Hal tersebut dia ungkapkan saat ditemui detikcom di ruang kerjanya di Kampus UR Panam, Pekanbaru, Rabu (13/6/2012).
Afrialdi menjelaskan, bahwa dana Rp 125 juta untuk Fakultas Kedokteran itu merupakan bantuan dana pendidikan. Dana tersebut diberlakukan bagi calon mahasiswa yang tidak lulus SNMPTN, sehingga pihak kampus membua peluang lewat jalur mandiri penelusruan bibit unggal daerah (PBUD) dan bina lingkungan.
Menurutnya, dana sumbangan Rp 125 juta untuk Fakultas Kedokteran itu, dinilai masih kecil dibanding sejumlah kampus negeri lainnya. Dan tahun ini Kampus UR hanya menerima mahasiswa Fakultas Kedokteran sebanyak 125 orang. “Kami kira dana segitu tidaklah terlalu besar jika dibandingkan sejumlah kampus negeri lainnya,” kata Afrialdi.
Dia menjelaskan, untuk tahun 2012 ini jumlah calon mahasiswa yang mendaftar dan telah mengikuti tes SNMPTN sebanyak 20.444 orang. Dari 10 fakultas yang ada, pihaknya kampus hanya menerima 1982 orang. “Itu lewat jalur ujian secara nasional,” kata Afrialdi.
Setelah itu, pihaknya akan membuka jalur mandiri yang terdiri dari berbagai kreteria. Ada jalur undangan, ada jalur bina lingkungan dan bibit unggul daerah. Lewat jalur kedua ini akan menerima mahasiswa 5.823. Sehingga total penerimaan lewat jalur tes nasional dan tes mandiri (lokal) nantinya berjumlah 7805.
“Antara mahasiswa lewat ujian nasional dan ujian mandiri, sama-sama statusnya tetap negeri. Yang membedakan mereka hanya soal pembayaran uang SPP. Dimana lewat jalur mandiri SPPnya lebih besar,” kata Afrialdi.
(cha/mad)
——————
UNS Tak Mau Paparkan Biaya Masuk Jalur Mandiri
Kamis, 14/06/2012 09:06 WIB
Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo tidak bersedia memberikan data harga seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB) yang melalui jalur mandiri. Rektor mengatakan data harga telah tertera di web resmi UNS, namun setelah dicek data tersebut kosong. Sedangkan pihak humas universitas mangatakan biaya yang ditetapkan masih dalam pembahasan.
Ketika ditanya seputar pelaksanaan pendaftaran untuk mahasiswa baru jalur swadana, Rektor UNS, Ravik Karsidi, memaparkan pihaknya membuka pendaftaran pada tanggal 7-11 2012 Juli mendatang. Hasilnya akan diumumkan pada 14 Juli dan dilanjutkan registrasi bagi yang diterima pada 16-18 Juli lalu pemeriksaan dokumen dan tes kesehatan pada 19-20 Juli 2012.
Ketika ditanya berada biaya masing-masing jurusan yang dibuka jalur mandiri, Karsidi tidak memberikan jawaban rinci. Dia hanya mengatakan biaya paling mahal yang telah ditetapkan adalah untuk pendidikan kedokteran. Selanjutnya detikcom diminta membuka situs resmi UNS yang menurutnya telah memaparkan secara jelas dan gamblang semua biaya perkuliahan mahasiswa.
“Buka di web resmi kami saja. Semua tertera disana. Kami terbuka kok, transparan, jelas, dan gamblang. Yang jelas mulai tahun ini kami sudah akan menerapkan uang kuliah tunggal (UKT),” ujar Ravik, Rabu (13/6/2012).
Namun ketika detikcom membuka situs resmi UNS, data harga tersebut tidak diketemukan. Pada kolom biaya jalur SPBM Swadana dibiarkan kosong. Tidak ada satupun kolom pada jurusan yang dibuka jalur swadana yang terisi. Dalam kolom itu hanya diberi tanda khusus yang diberi catatan akan diinformasikan kemudian. lihat: http://www.spmb.uns.ac.id/file/2012/UKT_s1_rev.pdf
Sementara itu Humas UNS, Tundjung W Sutirto, juga tidak bisa memberikan jawaban ketika ditanya mengenai alasan biaya jalur swadana masih kosong padahal SPMB sudah dimulai. Dia bahkan memberikan jawaban singkat bahwa ketetapan biayanya belum fix. “Masih ada yang digodog dan belum fix. Masih akan dilakukan revisi,” jawab Tunjung singkat kepada detikcom.
(mbr/mad)
——–
UI Siap Terima 4.555 Calon Mahasiswa Program Sarjana
Kamis, 14/06/2012 06:37 WIB
Universitas Indonesia menyediakan 4.555 kursi bagi calon mahasiswa program sarjana reguler tahun ajaran 2012/2013. Program ini berasal dari SNMPTN undangan, SNMPTN tulis dan SIMAK UI.
“Untuk SNMPTN undangan yang mendaftar ada sekitar 20.000, SNMPTN tertulis dan SIMAK UI belum ada datanya,” ujar Wakil Ketua Panitia Tetap Penerimaan Mahasiswa Baru, Dr Martarizal di kampus UI, Depok, Rabu (12/06/2012).
Menurutnya, dari 20 ribu pendaftar jalur SNMPTN Undangan, yang diterima hanya sekitar 2 ribu mahasiswa. Jumlah pendaftar itu menurun dari tahun sebelumnya. “Enggak terlalu besar, tahun lalu sekitar 24 ribu sekarang jadi 20 ribu untuk yang jalur undangan,” tutur Martarizal.
Pihaknya membantah jika penuruan jumlah pendaftar itu terjadi karena UI mengutamakan calon mahasiswa yang tinggal di DKI Jakarta. “PTN lain kan lebih mengutamakan daerahnya, kalau UI tidak
mengutamakan jakarta. Enggak bisa dong UI mengutamakan Jakarta,” sebutnya.
Ia justru menyarankan agar para calon mahasiswa yang ingin mendaftar tidak terpaku pada satu program studi unggulan saja. “Jangan ngumpul di program studi favorit, cobalah program studi yang
lain dimana masa depannya itu pasti ada,” ucapnya.
(fdn/fdn)