Pemasukan Data SNMPTN Ditutup

- Editor

Rabu, 30 Januari 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemasukan data ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) untuk Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) resmi berakhir pada Selasa (29/1/2019), pukul 10.00. Tercatat ada 18.2016 sekolah SMA sederajat yang sudah mengisi data nilai siswa sejak semester I hingga semester V.

Namun, dari 2.340.922 siswa yang terdaftar di pangkalan data, hanya 955.474 orang yang melakukan verifikasi nilai untuk memastikan nilai yang tercantum di PDSS sesuai dengan di rapor masing-masing. Meskipun begitu, Koordinator Pelaksana Harian Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Budi Prasetyo Widyobroto mengatakan, siswa tidak perlu cemas.

KOMPAS/YUNIADHI AGUNG (MYE)–Guru di SMA 90 Jakarta memasukkan data siswa kelas 12 yang berisi nilai mulai dari semester 1 hingga semester 5 untuk kepentingan pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) melalui jalur undangan, Jumat (13/2). SNMPTN melalui jalur undangan menjadi incaran siswa yang berprestasi karena mereka tidak perlu mengikuti ujian tertulis untuk masuk PTN yang dikehendakinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Sistem secara otomatis akan melakukan penyaringan nama-nama siswa yang berhak mendapat undangan mengikuti SNMPTN,” tuturnya ketika dihubungi dari Jakarta, Selasa (29/1/2019).

Pengumuman nama-nama siswa yang lulus masuk SNMPTN pada tanggal 3 Februari. Selanjutnya, tanggal 4-14 Februari, siswa dipersilahkan untuk mendaftarkan program studi beserta perguruan tinggi negeri yang dituju. Pada tahap pendaftaran ini siswa tidak boleh mundur dan berkomitmen akan menerima posisi kuliah apabila dinyatakan lulus oleh PTN yang bersangkutan. Jika tidak lulus, siswa bisa mendaftar untuk mengikuti Seleksi Bersama Masuk PTN yang dilakukan melalui Ujian Tulis Berbasis Komputer pada durasi 13 April hingga 26 Mei.–LARASWATI ARIADNE ANWAR

Sumber: Kompas, 30 Januari 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Berita ini 7 kali dibaca

Informasi terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 17:54 WIB

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:21 WIB

Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Berita Terbaru

Artikel

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:54 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Tamu dalam Dirimu

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:09 WIB

Artikel

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Jul 2025 - 12:48 WIB

fiksi

Cerpen: Bahasa Cahaya

Rabu, 9 Jul 2025 - 11:11 WIB