Pertamina Gelar Olimpiade Sains

- Editor

Jumat, 26 September 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lebih dari 36.000 mahasiswa Indonesia dari sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta ambil bagian dalam Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2014. Mahasiswa yang ikut seleksi awal tingkat provinsi itu berkompetisi dalam dua bidang lomba, yakni teori dan proyek sains, guna memperebutkan total hadiah senilai Rp 2 miliar.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan dalam pembukaan Seleksi Provinsi Olimpiade Sains Nasional (OSN) Pertamina 2014 di kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Kamis (25/9), mengatakan, perusahaan perlu bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk mendukung terciptanya sumber daya manusia andal.

Dalam kesempatan itu, Pertamina juga memberi 6 mobil listrik untuk keperluan riset, salah satunya untuk UI. Pemberian mobil listrik itu untuk mendukung produksi alat transportasi ramah lingkungan dan tidak bergantung pada energi fosil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketua Panitia OSN Pertamina 2014 Cuk Imawan mengatakan, kompetisi bidang teori meliputi Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi. Sementara proyek sains mencakup karya cipta di tiga bidang, yakni aplikasi perangkat lunak, rancang bangun, dan proyek unggulan.

Menurut Cuk, proyek sains mahasiswa berpotensi dikembangkan. Ada mahasiswa yang meneliti eceng gondok untuk listrik. Terdapat pula temuan bakteri dari sumber air panas yang dapat mempercepat pembuatan bioetanol.

Rektor UI Muhammad Anis mengatakan, banyak perguruan tinggi terkendala infrastruktur sains dan teknologi untuk mendukung pembelajaran. Namun, upaya untuk memperkuat sains dan teknologi dalam kehidupan modern perlu ditingkatkan. Menurut Anis, perguruan tinggi harus mengembangkan penelitian sains dan teknologi untuk pengembangan keilmuan dan solusi masalah bangsa. (ELN)

Sumber: Kompas, 26 September 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 17:54 WIB

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Berita Terbaru

fiksi

Pohon yang Menolak Berbunga

Sabtu, 12 Jul 2025 - 06:37 WIB

Artikel

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:54 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Tamu dalam Dirimu

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:09 WIB

Artikel

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Jul 2025 - 12:48 WIB

fiksi

Cerpen: Bahasa Cahaya

Rabu, 9 Jul 2025 - 11:11 WIB