4.974 Mahasiswa Ikuti Olimpiade Nasional MIPA

- Editor

Senin, 26 Maret 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sebanyak 4.974 mahasiswa di seluruh wilayah Indonesia berkompetisi untuk menunjukkan kemampuannya dalam bidang ilmu dasar Matematika, Biologi, Fisika, dan Kimia dalam ajang Olimpiade Nasional Matematika dan IPA Perguruan Tinggi. Kompetisi dilaksanakan mulai Rabu (21/3) hingga Kamis (22/3).

Direktur Kemahasiswaan pada Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan di Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Didin Wahidin mengatakan Olimpiade Nasional Matematika dan IPA Perguruan Tinggi (ON MIPA PT) diselenggarakan sejak 2009.

Salah satu tujuan kompetisi itu adalah untuk meningkatkan minat mahasiswa dalam bidang Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi serta meningkatkan daya tarik masyarakat terhadap ilmu-ilmu dasar. Dengan demikian, kemampuan dasar masyarakat Indonesia dapat ditingkatkan dan memiliki daya saing dengan negara lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berdasarkan data yang dirilis Bank Dunia dari hasil Program for International Students Assessment (PISA) yang dilakukan The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), skor Indonesia pada 2005 di bidang sains adalah 403 poin, membaca 397 poin, dan matematika 386 poin.

–Seleksi Olimpiade Nasional MIPA Perguruan Tinggi tahap dua berlangsung di 14 wilayah yang dimulai Rabu (21/3). Salah satunya di Universitas PGRI Adi Buana, Surabaya. Foto dokumentasi Humas Kemristek dan Dikti.

PISA adalah alat tolok ukur untuk menilai pencapaian dan penerapan pengetahuan dan keterampilan utama pada masyarakat usia 15 tahun. Sementara nilai rata-rata negara OECD adalah sains 493 poin, membaca 493 poin, dan matematika 490 poin pada 2015.

”Perlu ada usaha untuk meningkatkan kemampuan dasar masyarakat Indonesia dalam bidang sains dan matematika, yang salah satunya dengan menyelenggarakan Olimpiade Nasional Matematika dan IPA tingkat perguruan tinggi,” kata Didin.

Pada seleksi tahap II ON MIPA 2018 terdapat 4.974 mahasiswa yang mengikuti kompetisi. Jumlah tersebut terbagi ke dalam beberapa ilmu, yaitu Matematika 1.600 mahasiswa, Fisika 1.030 mahasiswa, Kimia 968 mahasiswa, dan Biologi 1.376 mahasiswa.

Dari 14 wilayah penyelenggaraan, jumlah peserta terbanyak berada di Wilayah VII Surabaya dengan total peserta 588 mahasiswa dari seluruh ilmu yang dikompetisikan.

Mahasiswa yang lolos dengan predikat juara I dan II ON MIPA perguruan tinggi tingkat wilayah berkesempatan melanjutkan kompetisi di tingkat nasional (seleksi tahap III). Pada tahap III, para peserta akan memperebutkan medali emas, perak, perunggu, dan predikat honourable mention.–ESTER LINCE NAPITUPULU

Sumber: Kompas, 21 Maret 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 5 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB