Home / Berita / Perlu Perhatikan Lima Aspek Ini untuk Tubuh Kembang Anak

Perlu Perhatikan Lima Aspek Ini untuk Tubuh Kembang Anak

Anak membutuhkan nutrisi yang cukup dan pendampingan orangtua agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Orangtua perlu memperhatikan lima aspek tumbuh kembang anak yang saling berkaitan, yaitu fisik, kognitif, emosi, bahasa, dan sosial.

Dokter spesialis gizi klinis, Nurul Ratna Mutu Manikam, mengatakan, seorang anak membutuhkan nutrisi untuk tumbuh kembang secara optimal, seperti otak menjadi cerdas dan kreatif. Tercukupinya kebutuhan nutrisi anak juga dapat membuat gigi, tulang, dan daya tahan tubuh kuat, serta percernaan tidak bermasalah.

KOMPAS/PRAYOGI DWI SULISTYO–Seorang anak bermain di acara Sahabat Generasi Maju yang diselenggarakan oleh SGM Eksplor di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (28/7/2018). Seorang anak membutuhkan nutrisi dan pendampingan orangtua agar dapat tumbuh secara optimal.

”Seorang anak yang tumbuh optimal tidak akan mengalami stunting atau bertubuh pendek dan terhindar dari risiko terkena penyakit menular,” kata Nurul dalam kegiatan Grand Final Sahabat Generasi Maju yang diselenggarakan oleh SGM Eksplor di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (28/7/2018).

KOMPAS/PRAYOGI DWI SULISTYO–Nurul Ratna Mutu Manikam

Nurul menjelaskan, seorang anak membutuhkan asupan zat gizi yang dibutuhkan anak dalam jumlah besar atau nutrisi makro yang ada pada lemak, protein, dan karbohidrat. Karbohidrat menjadi makanan pokok agar badan tidak lemas dan kesulitan berpikir.

Protein dapat membuat anak tumbuh tinggi, sedangkan lemak akan memengaruhi perkembangan otak. Orangtua juga harus memperhatikan kebutuhan nutrisi mikro yang ada pada vitamin dan mineral. Selain itu, anak membutuhkan pangan fungsional lain, yaitu serat dan probiotik.

Serat yang cukup akan membuat pencernaan anak berkembang dengan baik. Probiotik akan membantu sistem sistem kekebalan tubuh anak dan baik untuk usus anak.

Psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani, mengatakan, ada lima aspek penting dalam pertumbuhan anak, yaitu fisik, kognitif, emosi, bahasa, dan sosial.

Seorang anak yang tumbuh dengan baik akan memiliki tubuh yang tinggi dan kuat sesuai dengan tahapan usianya. Ia juga yakin terhadap dirinya atau percaya diri.

KOMPAS/PRAYOGI DWI SULISTYO–Anna Surti Ariani

Anak tersebut juga cerdas kreatif, yaitu cepat menangkap dan memahami informasi yang diperoleh. ”Seorang anak yang kreatif mempunyai banyak ide untuk menciptakan hal-hal tertentu dari idenya,” kata Anna.

Anna mengatakan, seorang anak yang tumbuh dengan baik akan cepat mandiri. Ia akan mengandalkan dirinya dan berkembang secara bertahap. Oleh karena itu, orangtua perlu mendampingi anak dalam proses belajar melakukan suatu kegiatan sendiri.

Secara sosial, anak yang tumbuh dengan baik dapat berteman dan bekerja sama dengan orang lain. Ia mampu memahami sopan santun dan dapat bergaul dengan siapa saja.

Pendampingan yang baik dapat membuat anak sukses menggabungkan lima aspek tersebut. Ia memiliki tubuh yang sehat, prestasi baik, kepribadian baik, mampu berhubungan baik dengan orang lain, sejahtera, dan bahagia.

”Terakhir, ia akan memiliki nasib yang lebih baik daripada orangtua,” tutur Anna.

Cara mengembangkan
Anna menganjurkan agar orangtua mengenalkan makanan keluarga pada anak dan memberikan stimulas motorik pada anak usia satu hingga tiga tahun. Pada usia tiga hingga lima tahun, anak dapat diajarkan motorik kasar, yaitu gerakan tangan dan kaki. Selanjutnya, anak dapat diajarkan motorik halus, yaitu gerakan jari-jemari.

Untuk meningkatkan rasa percaya diri pada anak, orangtua harus memiliki hubungan timbal balik dengan anak. ”Kalau orangtua dapat memberikan anak rasa percaya diri, ia pun dapat percaya pada orang di sekitarnya,” kata Anna.

Percaya diri dapat ditumbuhkan dengan memberikan rasa aman di lingkungan sekitar. Selain itu, anak perlu diberikan kesempatan lebih luas untuk mencoba dan diberikan pujian.

KOMPAS/PRAYOGI DWI SULISTYO–Anak perlu diberikan kesempatan mencoba sesuatu yang baru untuk meningkatkan rasa percaya dirinya.

Agar anak dapat cerdas kreatif, maka dapat dimulai dengan memberikan kesempatan pada hal-hal baru. Orangtua dapat mengajak berkreasi dan bercakap-cakap dengan kalimat singkat, tetapi lengkap. ”Munculkan rasa ingin tahunya dan beri jawaban pada setiap pertanyaannya,” ujar Anna.

Dalam mengajarkan anak agar mandiri, orangtua perlu memberikan kesempatan pada anak untuk belajar melayani dan merawat dirinya sendiri. Anak dapat belajar makan dan minum atau mandi dan memakai baju sendiri.

Anak perlu diberikan kesempatan untuk menjelajahi lingkungannya. Namun, orangtua tetap perlu sensitif dan rensponsif terhadap kebutuhan anak.

Agar anak dapat bersosialisasi dengan baik, orangtua perlu sering mengajak bicara dan bermain, serta menatap matanya. Ketika anak takut terhadap orang lain, orangtua perlu menenangkan.

Orangtua juga harus memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain dengan teman sebaya.

KOMPAS/PRAYOGI DWI SULISTYO–Anak perlu diberi kesempatan untuk bermain dengan teman sebaya agar dapat belajar bersosialisasi dengan baik.

Dalam acara ini, SGM Eksplor mengadakan kegiatan untuk mengembangkan potensi pada anak-anak. Marketing Manager SGM Eksplor Astrid Prasetyo mengatakan, Sahabat Generasi Maju diadakan dalam rangka memeperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli 2018.

”Kami mencari 25 anak berprestasi yang akan diberikan beasiswa pendidikan,” kata Astrid.–PRAYOGI DWI SULISTYO

Sumber: Kompas, 29 Juli 2018

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published.

%d blogger menyukai ini: