Perempuan Belum Manfaatkan Penuh Teknologi Digital

- Editor

Selasa, 16 Mei 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemanfaatan dunia digital, terutama internet, untuk mengembangkan wirausaha belum terlalu akrab bagi mayoritas perempuan di Indonesia. Padahal, media digital bisa membantu memperluas jaringan dengan pembeli, pemasok bahan, dan mengatur strategi bisnis dengan mengenali pola penjualan produk.

“Bisnis yang didukung dengan keberadaan dalam jaringan (daring) omzetnya bisa bertambah 80 persen lebih cepat daripada bisnis yang mengandalkan cara konvensional saja,” kata Asisten Deputi Pemberdayaan Jender di Bidang Ekonomi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Eko Novi Ariyanti dalam diskusi panel “Womenwill Google”, Rabu (17/5), di Jakarta.

Ia mengutip data International Finance Corporation dan USAID yang menyebutkan, 47 persen perempuan Indonesia aktif berinternet, tetapi hanya untuk hiburan, seperti menonton video atau mengunggah foto. Bahkan, 32 persen perempuan tak tahu cara berinternet untuk mencari hal-hal yang mereka butuhkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Masih ada kecemasan dalam memanfaatkan teknologi tepat guna secara lebih jauh. Umumnya perempuan mengira pemakaian internet rumit, makan banyak waktu, dan mahal,” ujar Eko. Penelitian Kementerian PPPA di Jakarta; Cimahi, Jawa Barat; dan Kendal, Jawa Tengah menunjukkan, mayoritas perempuan masih minta bantuan anggota keluarga atau tetangga untuk mengakses internet karena tak tahu cara memakai aplikasi di telepon pintar atau komputer.

Sukar berkembang
Hambatan itu menyebabkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) milik perempuan sulit berkembang dan berkontribusi menambah kesejahteraan keluarga. Padahal, Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2014 mengungkapkan, 43 persen pemilik UMKM adalah perempuan.

“Mayoritas masih berskala mikro dan kecil. Untuk tumbuh jadi skala menengah terhambat ketidakmampuan memakai teknologi,” ujar Manajer Pemasaran Produk Konsumen Google Indonesia Fibriyani Elastria.

Dari pengamatan Google Indonesia, lanjut Fibriyani, masih banyak perempuan berpikir jika bisnis mereka tumbuh besar, ia harus memiliki toko fisik yang menyebabkan mereka harus jauh dari keluarga. “Padahal, bisnis besar bisa berbasis rumahan. Besar berarti memiliki jumlah konsumen yang banyak dan wirausahanya berjalan sukses,” ujarnya.

Fida Heyder dari bagian Pemasaran UMKM Google Indonesia menerangkan, pelaku UMKM rata-rata belum memahami pola konsumen. Mereka masih berjualan di media sosial dan jaringan percakapan, seperti Blackberry Messenger, Whatsapp, dan Line. Para pembeli biasanya teman, keluarga, dan kenalan.

Padahal, saat ini ada berbagai program yang bisa membantu perempuan berwirausaha secara daring, salah satunya Google Bisnisku. Program ini memungkinkan pelaku UMKM memiliki situs resmi tentang barang dan jasa yang mereka tawarkan. Di dalamnya juga terdapat algoritma yang menghitung pola penjualan dan jenis produk yang laku di pasaran. Hal ini bisa membantu pelaku UMKM menyusun strategi bisnis. (DNE)
—————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 18 Mei 2017, di halaman 13 dengan judul “Perempuan Belum Manfaatkan Penuh”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB