Peraih Nobel Kesehatan Meninggal Sebelum Pengumuman

- Editor

Kamis, 10 Oktober 2013

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilmuwan Kanada Ralph Steinman yang mendapat anugerah Nobel Kesehatan 2011 telah meninggal dunia pada Jumat lalu. Padahal, ia bersama profesor ahli genetika dari The Scripps Research Institute di California, Bruce Beutler, dan mantan Presiden Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional Perancis, Jules Hoffan, berhasil mendapatkan Nobel Kesehatan yang diumumkan Senin, 3 Oktober 2011.

Ralph merupakan seorang profesor imunologi di Universitas Rockefeller, New York. Ia meninggal pada usia 68 tahun dengan diagnosa kanker pankreas yang telah menggerogoti selama empat tahun.

Meskipun sudah tiada, Raplh masih berhak menerima pembagian separuh hadiah nobel dari total sekitar 1,45 juta USD. Adapun sisanya dibagi antara Bruce dan Jules.

Panitia pemberian nobel menganugerahkan ketiga ilmuwan tersebut atas jasa mereka dalam memahami bagaimana sistem imun manusia diaktivasi sehingga dampaknya adalah pembukaan jalan untuk pencegahan dan pengobatan penyakit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bruce dan Jules mendapat Nobel karena berhasil mengidentifikasi protein reseptor yang mengenali serangan bakteri dan kemudian mengaktivasi pertahanan tubuh. Sementara Ralph dinilai berjasa karena menemukan sel dendritik yang mengatur sistem imun dan membersihkan mikroorganisme dari tubuh.

Komite Pemberian Nobel menyatakan kedukaan dan kesedihannya mendengar kabar kematian Ralph. Aturan pemberian Nobel yang sudah ada sejak 1974 menyatakan bahwa Nobel tak bisa diberikan secara anumerta, kecuali kematian terjadi setelah pengumuman.

Tahun 1996, William Vickrey meninggal sehari setelah pengumuman. William berhasil memperoleh tanda jasa di bidang ekonomi. Sebelum 1974, terdapat dua orang yang menerima Nobel dalam status anumerta. Keduanya adalah Dag Hammarskjold (pemenang Nobel Perdamaian 1961), dan Erik Axel Karlfeldt (Nobel Sastra 1931).

FT.COM |CNN.COM|DIANING SARI

Sumber: tempo.co, Selasa, 04 Oktober 2011 | 08:20 WIB

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 5 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB