Operasi Tumor Tulang Tak Perlu Amputasi

- Editor

Jumat, 13 Oktober 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pertahankan Kualitas Hidup Pasien
Tim dokter Rumah Sakit Umum Daerah Dr Moewardi, Solo, Jawa Tengah, berhasil mengoperasi tumor ganas tulang pada tulang bahu kiri pasien asal Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Itu dilakukan tanpa mengamputasi tangan kiri sehingga mutu hidup pasien terjaga.

Ketua tim dokter RSUD Moewardi, Rhyan Darmasaputra, yang juga dokter spesialis ortopedi dan traumatologi, Kamis (12/10), di Solo, mengatakan, tumor tersebut awalnya menyerang sumsum tulang belikat pasien, Ny S (45), warga Ngawi. Operasi dilakukan pada 5 Oktober lalu dan berlangsung selama tujuh jam. Setelah kondisinya stabil, kemarin, pasien diizinkan pulang.

Dalam waktu sekitar enam bulan, tumor tumbuh cepat hingga memunculkan benjolan besar pada bahu kiri. Akibat serangan tumor itu, tulang belikat dan sebagian tulang humerus kiri hilang atau hancur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Setelah pasien menjalani pemeriksaan menyeluruh, tim dokter RSUD Dr Moewardi yang menangani pasien memutuskan melakukan prosedur operasi dengan mempertahankan anggota gerak, yakni tangan kiri. Prosedur operasi dengan melakukan amputasi tangan sebenarnya lebih mudah dilakukan.

Namun, tim dokter memutuskan tidak mengamputasi tangan kiri agar mutu hidup pasien tetap terjaga. “Kami berusaha menyelamatkan anggota gerak, tangan kiri, karena masih ada peluang walau kecil dengan risiko tinggi,” ujarnya.

Cepat membesar
Menurut Rhyan, tumor ganas tersebut cepat membesar karena memiliki struktur kaya jaringan pembuluh darah yang terhubung langsung ke jantung. Kondisi itu menyebabkan operasi pengangkatan tumor tersebut memiliki risiko kematian tinggi akibat pendarahan hebat jika terjadi kesalahan prosedur operasi sedikit saja.

KOMPAS/ERWIN EDHI PRASETYA–Ketua tim dokter Rumah Sakit Umum Daerah Dr Moewardi, dr Rhyan Darmasaputra, spesialis ortopedi dan traumatologi (kiri), serta dr Darmawan Ismail, spesialis bedah toraks dan kardiovaskular, memberikan penjelasan penanganan tumor ganas tulang yang menyerang tulang bahu kiri seorang pasien asal Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, di RSUD Dr Moewardi, Solo, Jawa Tengah, Kamis (12/10). Tim dokter berhasil mengangkat tumor tanpa harus mengamputasi tangan kiri pasien.

Rhyan menjelaskan, setelah dioperasi, tangan kiri pasien saat ini masih berfungsi dengan baik meski terbatas. Jari-jari, pergelangan tangan, dan siku bisa digerakkan, tetapi bahu tidak bisa digunakan untuk mengangkat lagi. “Targetnya memang tidak pulih 100 persen, tetapi pasien masih punya tangan,” katanya.

Menurut Rhyan, penanganan kasus serupa umumnya akan dilakukan dengan operasi amputasi lantaran tindakannya lebih sederhana. Kemungkinan lebih buruk, penanganan bisa berakhir dengan kematian.

Bagi tim dokter dari RSUD Dr Moewardi, ini merupakan kasus kedua yang berhasil ditangani setelah yang pertama pada 2016. “Dari 1.000 kasus, yang ideal dilakukan seperti ini hanya 10, sedangkan kasus yang lain harus amputasi atau malah angkat tangan,” ujarnya.

Dokter spesialis bedah toraks dan kardiovaskular RSUD Moewardi, Darmawan Ismail, yang juga anggota tim, menambahkan, untuk mencegah perdarahan hebat, dilakukan tindakan embolisasi atau membuntukan pembuluh darah ke jaringan tumor. Prosedur pembuntuan pembuluh darah tersebut tidak mudah karena adanya pembuluh darah yang terhubung ke leher belakang dan tangan kiri.

Jika tindakan pembuntuan tersebut keliru, maka hal itu akan mengakibatkan komplikasi berupa stroke atau tangan kiri terpaksa diamputasi. “Kami buntukan dengan menggunakan obat tertentu,” kata Darmawan Ismail.

Setelah operasi berhasil dilaksanakan, tim dokter akan melaksanakan evaluasi patalogi anatomi untuk menentukan tipe tumor pasien. Hal tersebut bertujuan menentukan penanganan selanjutnya, misalnya kemoterapi atau radioterapi.(RWN)

Sumber: Kompas, 13 Oktober 2017

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB