Obesitas Bisa Sebabkan Kaki Berbentuk O

- Editor

Jumat, 11 April 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kegemukan pada anak dapat memperburuk kondisi anak yang mempunyai kecenderungan kaki berbentuk O. Kaki berbentuk O juga dapat merupakan akibat belajar jalan sebelum waktunya, baik menggunakan alat bantu maupun tidak. Jika tidak segera dikoreksi, kaki berbentuk O akan menjadi cacat permanen dan mengurangi kualitas hidup.

Dokter ahli bedah ortopedi anak dan rekonstruksi tulang dan sendi RSUP Fatmawati, Jakarta, Faisal Miraj, mengatakan hal itu, Kamis (10/4), sebelum mengoperasi pasien anak dengan kaki berbentuk O, Zahid Nabil (6).

Faisal menjelaskan, kaki berbentuk O, dalam istilah medis dikenal sebagai tibia vara (gangguan Blount), adalah kelainan pertumbuhan tulang pada anak yang melibatkan sisi dalam dari lempeng pertumbuhan tulang kering. Kelainan ini menyebabkan kedua kaki berbentuk O.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tidak diketahui pasti mengapa bisa terjadi tibia vara. Yang jelas, berat badan yang berlebih akan semakin menekan persendian antara lutut dan tulang kering sehingga kaki menjadi bengkok menjauhi sumbu lurusnya.

Faisal menyatakan, anak-anak berusia di bawah 2 tahun terkadang memiliki kaki berbentuk O. Seiring dengan bertambahnya usia, kaki semakin lurus. Akan tetapi, pada kondisi abnormal, semakin bertambah usia, kaki anak yang berbentuk O tidak menjadi lurus, tetapi tetap berbentuk O.

Tim Dokter Bedah Ortopedi RSUP FatmawatiKaki berbentuk O bisa dikoreksi dengan menghitung sudut pelurusan kaki dengan cara manual ataupun terkomputerisasi.

Kemarin, tim dokter RSUP Fatmawati yang dipimpin Faisal mengoperasi Nabil melalui operasi minimum invasif dan penghitungan pelurusan tulang dengan komputer. Tulang kaki Nabil mulai di bawah tempurung dibor di empat tempat dan dipasang kawat. Selanjutnya, tulang yang bengkok dipatahkan agar posisinya bisa diluruskan.

Kawat-kawat itu kemudian dikaitkan dengan alat bantu berbentuk lingkaran yang saling terhubung agar posisi tulang stabil. Alat bantu ini digunakan selama sekitar enam bulan.

Ibu Nabil, Tini Agustini (42), mengatakan, anak tunggalnya itu sejak umur 3 bulan mengonsumsi susu formula. Akibatnya, Nabil kegemukan. ”Di usia 4 tahun, berat badan Nabil sudah 30 kilogram lebih. Awalnya saya senang dia gemuk, tapi lama-lama Nabil sulit belajar berjalan dan menjadi minder karena kakinya bentuk O,” kata Tini.

Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUP Fatmawati Lia Gardenia Partakusuma menambahkan, Nabil merupakan pasien kedua yang menjalani operasi bedah ortopedi kaki O.

Biaya operasi pasien pertama, Reihan (12), yang dilakukan pada September 2013 ditanggung program Kartu Jakarta Sehat. Adapun biaya operasi Nabil ditanggung program Jaminan Kesehatan Nasional. (ADH)

Sumber: Kompas, 11 April 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB