OBITUARI; Selamat Jalan, Gabo…

- Editor

Minggu, 20 April 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DUNIA kehilangan sosok besar di bidang sastra. Penulis Kolombia peraih hadiah Nobel Sastra 1082, Gabriel Garcia Marquez, telah tiada. Ia meninggal dunia di rumahnya di Mexico City, Meksiko, Kamis (17/4), dalam usia 87 tahun. Sepekan sebelum meninggal, ia dirawat di rumah sakit karena menderita radang paru-paru.

Dunia meratapi wafatnya sebagai sebuah kehilangan besar, tidak hanya bagi dunia sastra. Duka itu diungkapkan banyak kepala negara, mulai dari Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Presiden Perancis Francois Hollande, Presiden Brasil Dilma Rousseff, Presiden Kolombia Juan Manuel Santos, Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto, hingga kelompok pemberontak terbesar di Kolombia.

”Dengan meninggalnya Gabriel Garcia Marquez, dunia kehilangan salah satu penulis visioner terbesarnya—dan salah satu favorit saya sejak masih muda,” kata Obama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Garcia Marquez pernah mendapat pengalaman kurang menyenangkan dengan AS. Ia pernah dilarang masuk ke AS selama bertahun-tahun karena kecenderungan pada komunisme.

Ia memang bersahabat dengan pemimpin komunis Kuba, Fidel Castro. Draf buku-bukunya sering dikirim dulu ke Castro sebelum diterbitkan. Ia juga bekerja pada kantor berita resmi Kuba dan pernah dituduh mendanai gerilyawan kiri di negara asalnya, Kolombia.

Bukan itu saja, Garcia Marquez juga mengecam keras kebijakan perang AS pada obat- obatan terlarang. Ia menilai kebijakan itu ”tidak lebih dari hanya instrumen untuk mengintervensi Amerika Latin”.

Meski begitu, ia berteman dekat dengan mantan Presiden AS Bill Clinton. Clinton mengaku, ia menggemari karya-karya Garcia Marquez sejak muda. Clinton bercerita, saat kuliah hukum, ia tidak bisa berhenti membaca One Hundred Years of Solitude—salah satu karya terkenal Garcia Marquez—termasuk saat pelajaran di kelas.

Gabriel Garcia Marquez, Jose Salgar”Ia menangkap kepedihan dan kesenangan dalam kemanusiaan umum kita baik dengan latar yang nyata maupun magis. Saya merasa terhormat menjadi temannya dan tahu jiwa besarnya dan pikiran briliannya lebih dari 20 tahun,” ujar Clinton, Kamis.

Dikenal dengan panggilan ”Gabo”, Garcia Marquez adalah penulis paling terkenal di Amerika Latin. Buku-buku karyanya terjual puluhan juta kopi dan diterjemahkan ke dalam lusinan bahasa, termasuk Indonesia.

Dalam generasinya, ia penulis yang dikenal dengan gaya ”realisme magis” dalam karya-karyanya. Sebuah gaya yang mengawinkan elemen-elemen fantastis dalam potret kehidupan sehari-hari. Melalui karyanya, peristiwa luar biasa terlihat hampir seperti kejadian rutin.

Karya epiknya, One Hundred Years of Solitude, diselesaikannya dalam 18 bulan. Saat menulis karya itu, ia hidup dengan uang pinjaman teman-temannya. Perabot milik istrinya juga terpaksa digadaikan.

Ketika karya itu selesai, September 1966, benda miliknya tinggal pemanas listrik, blender, dan pengering rambut. ”Kami tak punya perabot. Kami tak punya apa-apa. Kami berutang 5.000 dollar,” kata istrinya. Namun, dalam sepekan pertama, karya itu terjual 8.000 kopi.

Ia sudah tiada, tetapi karya- karyanya akan terus berbicara. Selamat jalan, Gabo….
(AP/AFP/REUTERS/SAM)

Sumber: Kompas, 19 April 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 10 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:44 WIB

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Berita Terbaru

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB

Berita

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:44 WIB