Pengajaran Sastra Perlu Diperbanyak

- Editor

Senin, 11 Desember 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Materi pelajaran sastra di SMA dianggap masih minim. Padahal, para siswa meminatinya. Ke depan, alokasi materi sastra dalam pelajaran Bahasa Indonesia diharapkan bertambah karena sastra mengembangkan idealisme dan imajinasi siswa.

Diah Ayu, siswa kelas X MIPA Alam SMA Negeri 24 Jakarta, Jumat (8/12), mengatakan, selama semester ganjil ini kelasnya baru sekali diajarkan materi sastra. Materinya tentang cerita pendek (cerpen) dan novel, mulai dari pengertian hingga cara menganalisis unsur-unsurnya. ”Sastra sangat sedikit diajarkan. Padahal, saya suka sastra karena saling menginspirasi dengan kisah-kisah yang diangkat dalam film,” ujar Diah.

Selama ini, sastra tenggelam dalam materi kebahasaan (Bahasa Indonesia). Sastra tidak diajarkan sebagai pelajaran yang berdiri sendiri, tetapi bernaung di bawah pelajaran Bahasa Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal senada diungkapkan Moh Raesan, siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 15 Jakarta. Tanpa menyebut berapa kali pelajaran sastra diajarkan selama semester ini, ia menyatakan sastra tidak sering dibahas di kelas. Guru lebih banyak mengajarkan materi Bahasa Indonesia secara umum.

Sri Kasna, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia SMA Negeri 24 Jakarta, mengakui minimnya materi dan alokasi waktu pelajaran sastra untuk diajarkan kepada siswa. Hal itu tecermin pada sedikitnya kompetensi dasar sastra yang diajarkan jika dibandingkan materi kebahasaan. ”Kurikulum memang sudah mengaturnya demikian. Sebagai guru, kami melaksanakan apa yang digariskan kurikulum,” ucapnya.

Sri berharap porsi materi sastra dalam pelajaran ditambah. Dalam sastra, kemampuan berbahasa para siswa bisa diuji dan dikembangkan baik secara lisan maupun tulisan. Karena itu, kebahasaan dan sastra tidak perlu dibedakan.

Mariamah, guru Bahasa Indonesia SMA Muhammadiyah 15, juga berharap sastra diberi ruang proporsional dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Sastra mengembangkan bermacam aspek manusia, termasuk idealisme dan imajinasi. Aspek-aspek itu berpengaruh positif terhadap tingkah laku dan cara bertutur. (VDL)

Sumber: Kompas, 9 Desember 2017

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB