Nobel untuk Riset Biomolekul

- Editor

Kamis, 5 Oktober 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tiga Serangkai Ungkap Mikroskop Krioelektron
Ilmuwan Jacques Dubochet (75), Joachim Frank (77), dan Richard Henderson (72) meraih Hadiah Nobel Kimia 2017. Hadiah itu diberikan atas keberhasilan mengembangkan mikroskop krioelektron atau elektron di suhu amat rendah untuk menampilkan struktur molekul hayati di larutan pada citra resolusi tinggi.

Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia mengumumkan peraih Hadiah Nobel Kimia 2017 tersebut di Stockholm, Swedia, Rabu (4/10), waktu setempat.

Tiga serangkai ilmuwan yang meraih Nobel Kimia 2017 itu adalah Jacques Dubochet (75) dari Universitas Lausanne, Swiss; Joachim Frank (77) dari Universitas Columbia New York, Amerika Serikat; dan Richard Henderson (72), peneliti di MRC Laboratorium Biologi Molekuler Cambridge, Inggris. Sebagai peraih Nobel, mereka mendapat hadiah 9 juta krona atau senilai 1,1 juta dollar AS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Teknologi mikroskop merupakan pencapaian revolusioner dalam bidang biokimia. Dengan temuan ini, dapat diperoleh citra struktur biomolekul yang rumit dalam resolusi atomik.

Kontribusi ilmiah mereka bukan hanya mengembangkan mikroskop elektron, melainkan juga membenahi sistem pencitraan biomolekul. Dengan adanya metode tersebut, itu membawa biokimia memasuki era baru.

Selama ini biokimia terbatas karena teknologi yang tersedia kesulitan menghasilkan gambar dari banyak sistem molekuler kehidupan. Mikroskop krioelektron mengubah semua itu.

Membekukan biomolekul
Peneliti sekarang dapat membekukan biomolekul pertengahan gerakan dan memvisualisasikan proses yang sebelumnya tak mereka lihat. Itu menentukan pemahaman dasar tentang kimia kehidupan dan untuk pengembangan obat-obatan.

Mikroskop elektron selama ini digunakan untuk pencitraan benda mati karena berkas elektron yang kuat akan menghancurkan obyek biologis yang diteliti. Pada 1990, Richard Henderson berhasil menggunakan mikroskop elektron untuk menghasilkan gambar tiga dimensi protein pada resolusi atom.

Joachim Frank lalu menerapkan teknologi itu. Antara tahun 1975 dan 1986, ia mengembangkan metode pengolahan untuk menganalisis citra dua dimensi hingga menghasilkan citra struktur tiga dimensi yang tajam.

Sementara Jacques Dubochet awal 1980-an berhasil mengembangkan teknik pembekuan air di sekitar sampel obyek yang diteliti sehingga memungkinkan biomolekul mempertahankan bentuk alami dalam ruang hampa.

Dengan serangkaian penemuan itu, ketajaman atau resolusi gambar dalam skala atomik dapat tercapai tahun 2013. Dengan demikian, peneliti saat ini dapat rutin memproduksi citra tiga dimensi struktur biomolekul.

Beberapa tahun terakhir, literatur ilmiah dilengkapi dengan gambaran objek renik, antara lain protein yang menyebabkan resistensi antibiotik pada permukaan virus zika. Saat ini biokimia berkembang pesat dan siap menyambut masa depan menggairahkan.(Nobelprize.org/Reuters/AFP/AP/YUN)

Sumber: Kompas, 5 Oktober 2017

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Berita ini 8 kali dibaca

Informasi terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 17:54 WIB

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Berita Terbaru

fiksi

Pohon yang Menolak Berbunga

Sabtu, 12 Jul 2025 - 06:37 WIB

Artikel

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:54 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Tamu dalam Dirimu

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:09 WIB

Artikel

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Jul 2025 - 12:48 WIB

fiksi

Cerpen: Bahasa Cahaya

Rabu, 9 Jul 2025 - 11:11 WIB