Mengenal Lebih Dekat Ubur-ubur di Pantai Ancol

- Editor

Sabtu, 20 Oktober 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ubur-ubur cukup banyak ditemui di kawasan wisata Pantai Ancol, Jakarta Utara. Fenomena kemunculan biota laut ini turut menyita perhatian masyarakat dan menjadi perbincangan.

Merespons hal itu, Manajemen Ancol Taman Impian mengadakan diskusi bersama di Sea World Ancol, Sabtu (20/10/2018) pukul 10.00. Diskusi yang bertajuk ”Yuk, Kenali Ubur-ubur Lebih Dekat” ini akan membahas mulai dari kategori ubur-ubur, khususnya yang dapat ditemui di perairan laut Indonesia, daur hidup ubur-ubur, hingga penjelasan tentang jenis ubur-ubur yang beberapa saat lalu banyak ditemui di Pantai Ancol.

KOMPAS/INGKI RINALDI (INK)–Ilustrasi: Seekor ubur-ubur, Minggu (14/10/2018), terlihat di perairan Teluk Buo, Kota Padang, Sumatera Barat. Populasi ubur-ubur di perairan itu cenderung meningkat dalam sepekan terakhir. Kompas/Ingki Rinaldi (INK)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sejumlah pakar turut hadir pada acara itu, antara lain peneliti Plankton Laut Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Arief Rahman dan Ridho Silalahi, serta dokter ahli toksinologi, Tri Maharani.

”Kami harapkan, dengan adanya acara ini, masyarakat dapat lebih mengetahui tentang hewan unik yang sebetulnya memang ada di laut Indonesia, tidak hanya di Ancol,” kata General Manager Taman Impian Sunarto melalui keterangan tertulis, Sabtu.

Ubur-ubur adalah salah satu spesies laut yang unik. Tubuhnya yang 95 persen air menjadikan biota ini sangat menarik dan cantik. Hewan yang dapat ditemui di lautan di seluruh dunia ini memiliki banyak sekali jenis, mulai dari yang berwarna bening, coklat, hingga kebiruan. (INSAN ALFAJRI)–NASRULLAH NARA

Sumber: Kompas, 20 Oktober 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Berita ini 6 kali dibaca

Informasi terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 17:54 WIB

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Berita Terbaru

fiksi

Pohon yang Menolak Berbunga

Sabtu, 12 Jul 2025 - 06:37 WIB

Artikel

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:54 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Tamu dalam Dirimu

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:09 WIB

Artikel

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Jul 2025 - 12:48 WIB

fiksi

Cerpen: Bahasa Cahaya

Rabu, 9 Jul 2025 - 11:11 WIB