Memanfaatkan Kegilaan Swafoto Para Pemilik Telepon Pintar

- Editor

Senin, 18 April 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kini menjadi hal yang jamak jika para pemilik telepon pintar sibuk mengabadikan diri sendiri ataupun bersama teman dan sanak keluarga. Setiap momentum tak pernah luput dari aksi swafoto. Bukan berhenti di situ. Pemilik telepon pintar juga spontan beraksi dengan kameranya begitu ada kejadian menarik ataupun pemandangan unik dan menawan did ekatnya.

Fungsi telepon pintar sebagai alat berkomunikasi kadang menjadi pilihan kedua konsumen dalam membeli telepon pintar. Telepon pintar dengan kamera berkemampuan canggih tidak mustahil menjadi alasan pembelian merek telepon pintar. Pabrikan telepon pintar asal Tiongkok, Huawei, membaca kegilaan pengguna telepon pintar ini.

Richard Yu, CEO Huawei, mengakui, upaya menampilkan kemampuan kamera yang canggih pada produk telepon pintar P (Platinum) 9 untuk membantu penetrasi pasar dan mendorong penjualan. Dan tidak tanggungtanggung, Huawei menggandeng pabrikan kamera nomor satu dunia asal Jerman, Leica Camera AG. Leica, dengan pengalaman lebih dari satu abad, dikenal dengan kecanggihan lensa kamera buatannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berbicara saat peluncuran Huawei P9 di London, Inggris, awal April lalu, Richard mengatakan, saat ini, para pengguna telepon pintar di seluruh dunia menggunakan kamera pada telepon mereka untuk mengabadikan jutaan gambar bahkan sampai miliaran gambar setiap tahun. “Mereka jelas tidak mau kehilangan momentum indah, khusus, dan bersejarah dari apa yang terjadi di sekitar mereka,” ujar Richard di depan lebih dari 1.000 wartawan dan tamu.

Richard menekankan juga bahwa momentum yang ada tersebut bisa diabadikan dengan cahaya yang lebih baik, tingkat akurasi dan kejelasan yang sempurna, menangkap kombinasi warna yang luar biasa, dan pilihan menangkap momentum dalam tampilan gambar hitam putih yang tegas. “Dan semua ini sangat dimungkinkan dengan penggunaan lensa Leica yang sudah terkenal itu,” ujarnya.

Huawei P9, yang menurut Direktur Pemasaran Huawei Indonesia Ellen A Gunawan baru akan dipasarkan pada Juli nanti, menggunakan lensa ganda 12 megapixels (MP) keluaran Leica yang bisa menawarkan gambar berwarna atau hitam putih yang tegas. Tampilan hasil pengambilan kamera langsung terlihat sempurna pada monitor P9 berukuran 5,2 inci dengan penyajiian penuh high definition (HD).

Dengan kehebatan lensa Leica ini, produk Huawei, yang kini sudah hadir di 170 negara, berharap semakin bisa merebut pasar. Saat ini, di Indonesia saja, pengguna gawai sudah mencapai 281 juta unit, meningkat tajam dari 241 unit pada tahun 2014. Menurut Ellen, Huawei menargetkan pertumbuhan penjualan 10 persen di Indonesia pada tahun ini.

Pada acara yang menghadirkan bintang Hollywood Henry Cavill (Superman) dan Scarlett Johannson yang menjadi duta Huawei, ditampilkan pula sejumlah gambar hasil jepretan kamera P9. Gambar-gambar ini antara lain dihasilkan fotografer National Geographic, David Guttenfelder, yang hadir memberikan kesaksian. “Kini tidak perlu membawa peralatan fotografi yang banyak dan berat, cukup dengan membawa P9 ini,” ujarnya berseloroh.

Hasil jepretan Guttenfelder dan sejumlah fotografer yang bersaksi nyaris sempurna sebagaimana aslinya. Gambar yang tampil di monitor raksasa begitu tegas dengan tampilan hitam-putih yang kuat. Begitu juga dengan tampilan warna-warni yang kontras dan terang dari gambar hasil jepretan P9.

Oliver Kaltner, CEO Leica, yang juga hadir pada acara peluncuran ini, menegaskan bahwa kolaborasi dengan Huawei guna sebuah komitmen total bagi pengguna P9 dalam menghasilkan gambar yang luar biasa dari kamera telepon pintar mereka. “Kerja sama ini memberikan hasil fotografi yang meyakinkan bagi para konsumen telepon pintar yang besar jumlahnya di seluruh dunia,” ujar Oliver.

Konsekuensi menggunakan kamera Leica tentu saja harga jual P9 yang relatif mahal. Maklum, lensa buatan Leica di pasaran Jakarta saat ini bisa diperoleh dengan harga puluhan juta per unit.

“Tentu saja harga yang terjangkau menjadi perhatian kami, tetapi yang lebih penting menghasilkan sebuah produk yang berkualitas,” ujar Changzhu Li, Vice President Pengembangan Strategi Produk Telepon Pintar Huawei.

Sejauh ini belum bisa dipastikan berapa harga jual P9 di Indonesia. Harga P9 saat peluncuran di London ditawarkan mulai dari 599 poundsterling atau Rp 10,68 juta (kurs sekitar Rp 19.500) hingga 649 poundsterling atau Rp 12, 6 juta. Adapun P9 Plus ditawarkan 749 poundsterling atau sekitar Rp 14,6 juta.

Agar konsumen kian tertarik, selain penggunaan lensa Leica dan monitor 5,2 inci HD, P9 juga ditawarkan dalam aneka warna, yakni rose gold, prestige gold, titanium grey, dan mystic silver. Selain itu, ada juga versi P9 deluxe yang disajikan dengan tampilan warna haze gold dan ceramic white. Adapun P9Plus, yang memiliki monitor 5,5 inci HD, tampil dengan warna haze gold, quartz grey, dan ceramic white.

Produk Huawei sejauh ini belum menjadi pemimpin pasar dunia. Namun, strategi bisnis dengan menggandeng Leica yang terkenal dengan lensa canggihnya tentu saja bisa membuat para pengguna telepon pintar mulai memperhatikan produk Huawei. Apalagi, para pengguna telepon pintar yang mulai menempatkan kemampuan kamera canggih setara atau lebih tinggi ketimbang fungsi komunikasi telepon pintar mereka. Waktu yang akan membuktikannya. (PIETER P GERO)
———————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 17 April 2016, di halaman 13 dengan judul “Memanfaatkan Kegilaan Swafoto Para Pemilik Telepon Pintar”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB