Bisnis aplikasi di Indonesia terbuka lebar karena kepemilikan telepon pintar terus bertumbuh. Nielsen Smartphone Insights 2013 mencatat, setiap tahun kepemilikan telepon pintar itu bertambah rata-rata 5 persen.
Hal itu mengemuka dalam Nielsen Press Club ”Smartphone Insights 2013” yang digelar di kantor The Nielsen Company Indonesia, Jakarta, Rabu (11/6). Acara tersebut dihadiri Direktur Eksekutif Consumer Insights Nielsen Anil Antony dan Direktur Asosiasi Consumer Insights Rusdy Sumantri.
Anil mengatakan, berdasarkan hasil survei Nielsen Smartphone Insights 2013, kepemilikan telepon pintar di Indonesia mencapai 23 persen dari total kepemilikan telepon genggam. Sebelumnya, pada 2012, kepemilikan telepon pintar hanya 18 persen dari total kepemilikan telepon genggam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
”Pada 2014 nanti, kami memperkirakan kepemilikan telepon pintar akan bertambah lagi 28-30 persen. Hal itu membuka peluang bisnis tidak hanya bagi penyedia perangkat telepon genggam, periklanan, dan penyedia jasa komunikasi, tetapi juga bagi segenap kalangan pengembang inovasi teknologi informasi,” kata dia.
Rusdy mencontohkan, salah satu peluang bisnis yang bisa dikembangkan adalah bisnis aplikasi. Saat ini, banyak orang muda kreatif yang berminat dan bergerak dalam bidang teknologi informasi.
Mereka bisa membuat aplikasi-aplikasi baru, baik berupa gim maupun program. ”Apabila aplikasi itu diunduh banyak pengguna telepon pintar, mereka bisa menambah penghasilan dari pemasangan iklan di aplikasi itu,” kata Rusdy.
Aplikasi-aplikasi yang dikembangkan itu bisa dilihat dari kegiatan utama atau yang digemari para pengguna telepon pintar di Indonesia. Menurut hasil survei Nielsen, kegiatan utama yang digemari para pengguna itu berupa komunikasi dan hiburan.
Pada Februari 2014, Nielsen mencatat, pengguna telepon pintar di Indonesia menghabiskan waktu rata-rata 140 menit per hari menggunakan telepon pintar mereka.
Dari total waktu aktif itu, para pengguna paling lama menggunakan waktu untuk chatting (37 menit), surfing atau browsing (27 menit), mengunduh aplikasi (23 menit), bermain gim (17 menit), dan multimedia (15 menit). Aktivitas selanjutnya adalah berkirim pesan (8 menit), telepon (6 menit), dan navigasi (3 menit). Adapun e-mail, tampilan telepon, penggunaan aplikasi office, dan keamanan masing-masing menghabiskan 1 menit per hari.
Agar pemakai telepon pintar terus bertumbuh dan bisnis aplikasi berkembang, para penyedia jasa telekomunikasi perlu meningkatkan produk dan layanan kepada konsumen. Salah satunya ialah meningkatkan layanan data dan kualitas jaringan. (HEN)
Sumber: Kompas, 13 Juni 2014