Melodi dari Beoplay A1

- Editor

Selasa, 13 Maret 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Merek audio dari Denmark, Bang & Olufsen, lebih banyak dikenal di industri perangkat mobil bergerak melalui kolaborasi dengan merek ponsel LG untuk menghadirkan audio kualitas tinggi.

Beberapa hasil kolaborasi dikenal sejak seri G5 dalam bentuk salah satu modul, lantas diikuti teknologi untuk seri V20 dan terus berlanjut. Satu pertanyaan yang mengemuka adalah bagaimana B&O jika hadir sendirian menawarkan produk audio mereka?

Salah satu jawaban diberikan melalui produk pengeras suara Beoplay A1. Pengeras suara nirkabel yang ditawarkan dengan harga Rp 4,5 juta, angka yang cukup penting mengingat mereka harus membuktikan diri lewat kualitas audio karena begitu banyak kompetitor yang menjual produk serupa dengan harga yang relatif lebih terjangkau.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

KOMPAS/DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO–Beoplay A1 merupakan pengeras suara nirkabel premium dari merek B&O yang dirilis untuk pasar Indonesia dengan harga Rp 4,5 juta. Tidak hanya mengandalkan desain, kemampuan untuk menciptakan ulang musik dengan detail bisa dilakukan perangkat ini.

Pengalaman harian Kompas mencoba produk ini selama beberapa hari menghasilkan jawaban yang cukup positif, Beoplay A1 mampu hadir sebagai produk yang memiliki desain menonjol dan eksklusif sembari membuktikan kualitas audionya membuat merek tersebut tetap relevan di era musik yang dinikmati secara langsung (streaming).

Pernyataan yang berani dari B&O sudah dilontarkan begitu melihat produk ini untuk pertama kali. Pengeras suara dalam bentuk kubah diselimuti permukaan berbahan aluminium dengan balutan warna metal tegas. Terlilit pula tali berbahan kulit, kombinasi yang kontras tapi menghasilkan kesan yang premium.

Tapi dari kulit yang lembut tidak saja digunakan untuk hiasan tapi sebagai cara untuk menggantung pengeras suara ini di berbagai tempat. Dengan demikian, pengeras ini tidak akan hanya berada di tempat yang ”nyaman” seperti atas meja, tapi juga bisa dibawa ke luar ruangan seperti dikaitkan ke ranting pohon.

KOMPAS/DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO–Kelebihan utama dari pengeras suara nirkabel Beoplay A1 adalah desainnya yang eksklusif sekaligus portabel sehingga bisa dibawa dan diletakkan ke mana pun. Produk ini dilepas dengan harga sekitar Rp 4,5 juta.

Tombol di bagian sisi bawah pengeras suara terlampau mencolok, hanya ada petunjuk dari lampu indikator untuk menjelaskan fungsi-fungsi seperti koneksi nirkabel melalui Bluetooth, indikator moda, maupun penunjuk baterai. Pengisian baterai dengan spesifikasi 2.200 miliamper jam menggunakan colokan USB Type C yang memungkinkan pengisian dengan lebih cepat sementara daya tahannya hingga seharian.

Menggunakan ponsel pintar, koneksi bisa dilakukan secara langsung melalui Bluetooth atau ditengahi oleh aplikasi terpisah untuk memberi pengaturan yang disesuaikan kebutuhan pengguna. Mikrofon yang tertanam di dalamnya juga memungkinkan agar pengguna bisa menerima panggilan sekaligus membalasnya.

Dalam
Pertanyaan yang paling penting pun harus dijawab, bagaimana kualitas audio dari pengeras suara nirkabel seharga Rp 4,5 juta itu. Setidaknya itu yang dirasakan dalam uji coba yang dilakukan Kompas.

Desain kubah yang dimiliki Beoplay A1 memungkinkan pengguna menikmati musik dari segala arah dengan kualitas dan pengalaman yang sama. Dan, inilah kekuatan desain yang berkorelasi dengan kualitas audio saat musik dijalankan.

Mencoba perangkat ini dengan ponsel yang menjalankan musik dari layanan Spotify, Beoplay A1 segera menunjukkan perbedaan dalam hal kelasnya. Musik yang mengalun dengan detail dan diiringi dentuman bas yang berat.

Dengan pengeras menghadap ke atas, kualitas musik dari pengeras suara ini bisa dinikmati tanpa beda dari posisi pendengar. Keunggulan ini memungkinkan pengeras suara untuk bisa diletakkan di permukaan dan dinikmati bersama-sama.

A1 jelas menjadi jawaban yang tegas dari Bang & Olufsen bahwa mereka sudah pun bisa menguasai pasar tanpa harus menempel ke merek lain. Harga yang terbilang premium membuat produk ini hanya bisa diakses oleh sebagian kalangan, tapi seharusnya itulah yang sedang mereka incar saat ini. (ELD)–DIDIT PUTRA

Sumber: Kompas, 12 Maret 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB