Mahasiswa UGM Sukses Bikin Es Krim Rasa Jamu

- Editor

Sabtu, 2 Juni 2012

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lima orang mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) membuat es krim rasa jamu-jamuan. Es krim dengan bahan aneka rempah-rempah itu disebut-sebut sarat kandungan gizi.

Kelima mahasiswa itu adalah Elok Pawening Maharani, Sari Yuslia, Arif Sugianto, Anisa Dian Safitri, dan Aryo Dwi Nugroho. Produk yang mereka hasilkan diberi label, Herbatic, yang merupakan kepanjangan dari Herbal Nabati Ice Cream.

Menurut Elok Pawening, awal mula dibuatnya es krim berbahan nabati dan jamu-jamuan karena prihatin masih rendahnya minat masyarakat Indonesia untuk mengkonsumsi jamu. Jamu dari bahan rempah-rempah itu seringkali hanya digunakan sebagai bumbu masak dan obat herbal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Padahal lanjut Elok, jamu itu minuman menyehatkan, meski dari sisi penyajian kurang praktis dan kurang diminati masyarakat. Bersama teman-teman di FTP UGM, kemudian mencoba mengemas jamu dalam bentuk yang lebih menarik yaitu es krim. “Es krim merupakan produk yang disukai banyak orang,” katanya.

Menurut dia, Herbatic dibuat dengan mengkombinasikan sari kacang merah dan jamu-jamuan. Hal ini menjadi alternatif dan mendukung diversifikasi pangan lokal nabati untuk vegetarian, diabetisi, lactose intolerant, kalangan diet rendah lemak, dan penggemar jamu-jamuan.

Sementara itu es krim, kata Elok, terbuat dari lemak hewani seperti susu sapi sehingga menjadi pantangan dikonsumsi bagi penderita lactose intolerant, yang sedang diet dan vegetarian.

“Dengan diganti sari kacang merah sebagai pengganti susu sapi akan aman dikonsumsi bagai kalangan tersebut,” ungkapnya.

Es krim Herbatic juga bersifat menyehatkan karena ditambah jahe, temulawak, kunyit, kencur mengandung zat aktif minyak atsiri, zingerone, antimikrobia, antioksidan, polifenol, curcumin, shogaol, geraniol, dan alkaloid . “Senyawa tersebut sangat menyehatkan tubuh,” kata Elok didampingi Sari Yuslia.

Sementara itu, Sari menambahkan dalam kacang merah dan jamu-jamuan mengandung indeks glikemik sangat rendah yaitu 22 – 32. Dengan kandungan glikemik yang rendah menjadikan Herbatic sebagai solusi pangan aman untuk penderita diabetes.

“Kacang merah dan jamu dicerna secara lambat sehingga menyebabkan kadar gula darah meningkat perlahan. Jadi insulin yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan kebanyakan makanan kaya karbohidrat,” kata Sari.

Menurut Sari, dalam membuatnya juga tidak menggunakan telur, mentega, dan gelatin. Mentega diganti margarin dan gelatin diganti maizena.

Dalam satu minggu mereka mampu menjual hingga 90 cup es krim Herbatic yang dijual seharga Rp 3.500/cup. Herbatic baru dipasarkan secara terbatas di kantin FTP, Resto Vegan Somayoga, Vihara Bodhicitta Maitreya, Minimarket Plaza Agro. Rasa yang ditawarkan pun bervariasi, jahe, kunyit asam, kencur, temulawak, dan jahe merah.

“Herbatic juga dibuat tanpa memakai bahan pengawet. Bisa ditambahkan topping dengan meses atau selai seperti bluberry, coklat, dan strawberry,” katanya. (bgs/try)

Bagus Kurniawan
Sumber: detikN.com, Jumat, 01/06/2012 18:22 WIB
Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 7 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:44 WIB

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Berita Terbaru

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB

Berita

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:44 WIB