”Old Solo Wine” alias Beras Kencur

- Editor

Kamis, 15 Maret 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Beras kencur dari Kota Solo, Jawa Tengah, yang diekspor ke luar negeri pada tahun 1966 itu diberi nama old solo wine. Si pembuat, R Soetono, juga meramu apa yang disebut echo wine, whiskey beras kencur, dan sirup beras kencur. Bahan utamanya tetap sama dengan beras kencur made in kampung, yaitu beras (Oryza sativa), kencur (Kaempferia galanga), dan bahan lain, seperti jahe, asam kawak, biji kedaung, garam, dan gula merah.

Menyusul old solo wine, pada 1968 beras kencur mendapat persetujuan untuk dikonsumsi penumpang pesawat Pan Am. Minuman itu oleh produsennya, PD Karya Asri, dibuat bening dan dikemas dalam kendi keramik. Di Hotel Indonesia ketika itu, beras kencur bening juga menjadi bagian dari hidangan koktail bagi tamu hotel.

Sementara di kampung-kampung, beras kencur menjadi minuman dari dan untuk rakyat. Ia dibuat manual dengan alat tradisional untuk konsumen terbatas. Alat manual itu berupa pipisan dan gandik yang terbuat dari batu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

–Penjual jamu keliling naik sepeda di Jalan Veteran, Kediri, Jawa Timur.

Pipisan berupa landasan berukuran panjang sekitar 40 sentimeter dan lebar 30 sentimeter. Gandik adalah alat penggiling berbentuk silinder. Di tas pipisan itu bahan jamu digilas dengan gandik. Dari jamu produk rumahan itu lalu beras kencur dijajakan sebagai bagian dari jamu yang dijajakan ibu-ibu keliling kampung. Orang menyebutnya jamu gendong. Dalam gendongan itu ada juga cabai puyang, temu lawak, dan kunir asam.

Dalam skala usaha besar, di Jateng, jamu telah menjadi industri yang menghidupi ribuan warga. Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional mencatat, ada lebih dari 1.000 industri jamu di seluruh Indonesia dan sebagian besar berada di Jateng. Dari jumlah itu, sekitar 100 perusahaan tergolong industri besar. Tahun lalu omzet industri jamu ditargetkan mencapai Rp 8 triliun per tahun atau sekitar 10 persen dari omzet produk industri farmasi, yang sekitar Rp 80 triliun per tahun.

Begitulah jamu, termasuk beras kencur, selain menyehatkan juga menjadi sumber rezeki. Seperti lagu ”Jamu” dari Waldjinah: ”Beras kencur awak kojur bisa mujur-beras kencur badan sial (hancur) menjadi mujur….” (XAR)

SUmber: Kompas, 15 Maret 2018
—————–
KOMPAS, 15 MARET 1966: Ekspor Beras Kencur

Minuman beras kencur dari Surakarta, Jawa Tengah, tak hanya digemari masyarakat dalam negeri, tetapi juga mulai digemari masyarakat luar negeri, seperti Jepang, Jerman, dan Filipina. Minuman berbahan dasar beras (Oryza sativa) dan kencur (Kaempferia galanga) itu diekspor ke negara tersebut dan dikenal dengan nama old solo wine.

Sumber: Kompas, 15 Maret 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi
Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Berita ini 39 kali dibaca

Informasi terkait

Selasa, 15 Juli 2025 - 08:43 WIB

Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:21 WIB

Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Berita Terbaru

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Anak-anak Sinar

Selasa, 15 Jul 2025 - 08:30 WIB

Fiksi Ilmiah

Kapal yang Ditelan Kuda Laut

Senin, 14 Jul 2025 - 15:17 WIB

fiksi

Pohon yang Menolak Berbunga

Sabtu, 12 Jul 2025 - 06:37 WIB