LIPI kembangkan bioetanol generasi kedua

- Editor

Kamis, 18 Agustus 2011

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merintis pengembangan bioetanol generasi kedua skala “pilot plan” melalui kerjasama dengan Korea International Cooperation Agency (Koica).

“Pilot Plan ini merupakan yang pertama di Indonesia, dan pada 2012 ditargetkan mampu memproduksi bioetanol-lignoselulosa dengan kapasitas 10 liter per hari,” kata Peneliti Utama Bioetanol Biomassa Lignoselulosa Pusat Penelitian Kimia LIPI Dr. Yanni Sudiyani pada Workshop “Integrated Sustainable Development Technology of Bioenergy” di Jakarta, Kamis.

Dikatakan Yanni, kerja sama ini merupakan tantangan dan kesempatan bagi LIPI untuk mengembangkan riset untuk menghasilkan inovasi teknologi produksi etanol generasi kedua dan turunannya (by product) dengan pendekatan multidimensi mulai dari hulu penanganan sumber bahan baku, hingga hilir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Teknologi pengembangan bioetanol yang menjadi campuran bahan bakar premium generasi kedua untuk saat ini masih banyak kendala dan masih terbilang mahal,” katanya.

Berbeda dengan bioetanol generasi pertama yang dihasilkan dari pati misalnya dari tanaman singkong, tebu atau jagung yang teknologi prosesnya mudah, bioetanol generasi kedua berasal dari lignoselulosa yang teknologi prosesnya sangat sulit karena perlu perlakuan awal atau pretreatment, ujarnya.

Dia menjelaskan, biofuel adalah energi berwujud cair yang berasal dari biomassa, bukan saja bisa diciptakan dari tanaman, tetapi juga limbah dari tanaman.

“Indonesia memiliki sumber biomassa yang begitu melimpah di mana salah satu yang prospektif adalah lignoselulosa dari limbah pertanian atau limbah industri,” katanya.

Penggunaan bioetanol sebagai bahan bakar mempunyai beberapa keunggulan, di antaranya kandungan oksigen yang tinggi (35 persen) sehingga jika dibakar sangat bersih, serta ramah lingkungan karena emisi gas karbon monoksida lebih rendah 19-25 persen dibanding BBM sehingga tidak memberikan kontribusi pada akumulasi karbon dioksida di atmosfer.

Bahan bakar nabati (BBN) pada prinsipnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik tenaga diesel (berupa biodiesel) dan transportasi, berupa biodiesel dan bioetanol, serta biogas untuk kebutuhan rumah tangga pengganti minyak tanah.

Pengembangan bioenergi atau BBN ini sebagai bentuk dukungan bagi pemerintah Indonesia yang telah berkomitmen pada G-20 di Pittsburgh, Amerika Serikat (AS) dan COP 15 untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen (767 juta ton) dengan upaya sendiri melalui pengembangan energi baru terbarukan dan pelaksanaan konservasi energi dari seluruh sektor. (D009)

Editor: Desy Saputra

Sumber: Antaranews, Kamis, 18 Agustus 2011 13:38 WIB

baca juga link ini: http://isroi.com/2011/12/15/bioethanol-generasi-kedua-hydrolysis-enzymatic-biomassa-lignoselulosa/

http://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_bakar_etanol

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB