Kiprah ‘Anak Muda’ RI Bangun Perusahaan Anti Penyadapan dan Go International

- Editor

Rabu, 16 April 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anak-anak muda ini rata-rata berusia 30-an tahun. Mereka saweran membangun perusahaan antipenyadapan bernama PT Indoguna Cipta Kreasi (ICK). Mereka terdiri atas para programer, yang mengatur manajemen, dan marketing. Usia perusahaan start up di bidang IT security ini tak lebih dari 3 tahun, tapi mereka siap go international.
“Mei mendatang kita membuka cabang di Singapura, Thailand, dan Vietnam,” kata Presiden Direktur ICK Agung Setia Bakti saat ditemui di Defence Services Asia di Kuala Lumpur, Malaysia (14/4/2014).

Agung menuturkan, beberapa waktu lalu dirinya bertemu temannya yang programer. Dari nongkrong-nongkrong khas anak muda, mereka kemudian bersepakat membentuk perusahaan antipenyadapan yang bergerak di bidang pengamanan anti forensik dan audit untuk menjamin pelanggan mereka.

“Ini modalnya patungan,” imbuh Agung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Perusahaan yang menyewa ruang kantor di TB Simatupang, Jaksel ini pun mulai serius memasarkan produk mereka. Produk digarap dengan profesional. “Itu kantor buat ketemu klien, tapi yang programer yang enskripsi data rahasia, di Jakarta pokoknya,” tambah Agung dengan senyum.

Saat ini baru data SMS saja yang diproteksi dan dinamai SMS guard. Jadi di HP pelanggan dipasang program yang datanya tak bisa dibaca mereka yang menyadap. Selain dipasang di pelanggan, juga dipasang di rekanan yang menerima SMS itu.

053434_pamerandsa“Jadi isi SMS itu hanya bisa dibaca sesama mereka saja. Yang lain nggak bisa, kita jamin. Kita saja sendiri nggak bisa baca,” yakinnya.

Untuk cabang di luar negeri, mereka sudah selesai melakukan rekruitmen. Pada Mei mendatang perusahaan ini langsung jalan. “Kita nggak kalah sama perusahaan yang sudah besar, kita jamin,” jelas Agung sambil menunjuk perusahaan besar asal Swiss yang membangun stan produk di depan perusahaannya di pameran DSA.

Sasaran Agung, yakni individu dan korporasi yang membutuhkan privasi dalam sambungan telepon mereka. “Satu telepon yang kami pasang program perbulannya Rp 1,3 juta, ini cukup murah,” tegasnya.

Agung tak sembarang bicara soal kemampuan produknya. Di Jakarta saja sudah ada sekitar 200 orang yang menjadi pelanggannya. Agung tak mau menyebut nama-nama mereka karena itu bagian dari rahasia perusahaan.

“Ada lawyer, ada pejabat, ada pengusaha. Ya banyak lah,” tutur dia.

Akhir tahun ini, perusahaan Agung tak hanya memberikan program antisadap untuk SMS. Mereka siap meluncurkan alat antisadap untuk voice alias percakapan telepon. Program antisadap ini siap dipamerkan di Jakarta Indo Defence.

Menurut dia juga perusahaannya melayani jasa pengamanan data perusahaan, secured data base, dan pengamanan VPN. Mengutip yang disampaikan Menhan Malaysia M Hishamuddin bahwa era mendatang adalah era cyber war dan Agung serta perusahaannya siap memberikan pelayanan.

“Mimpi kami perusahaan anak muda yang bergerak di bidang IT security ini bisa go public dan terkemuka di dunia. Mohon dukungannya,” tutupnya.
Indra Subagja – detikNews

Sumber: Detik.com, Selasa, 15/04/2014 05:31 WIB

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi
Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Berita ini 6 kali dibaca

Informasi terkait

Selasa, 15 Juli 2025 - 08:43 WIB

Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:21 WIB

Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Berita Terbaru

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Anak-anak Sinar

Selasa, 15 Jul 2025 - 08:30 WIB

Fiksi Ilmiah

Kapal yang Ditelan Kuda Laut

Senin, 14 Jul 2025 - 15:17 WIB

fiksi

Pohon yang Menolak Berbunga

Sabtu, 12 Jul 2025 - 06:37 WIB