Kimia Farma Produksi 5 Alat Tes Diagnostik Cepat Malaria

- Editor

Jumat, 26 Januari 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Alat tes diagnostik cepat untuk penyakit malaria, demam berdarah, sifilis, hepatitis, dan tes kehamilan yang selama ini mengandalkan impor kini mulai diproduksi di dalam negeri. PT Kimia Farma (Persero) Tbk memulai produksi lima alat tes diagnostik cepat tersebut di pabrik baru di Denpasar, Bali. Kimia Farma tengah menunggu izin produksi alat tes narkoba dan HIV.

Kementerian Kesehatan mendukung upaya produksi peralatan kesehatan tersebut karena mempermudah masyarakat mengakses peralatan tersebut dan mempercepat deteksi dini penyakit dengan cepat, akurat, dan murah.

”Alat-alat tes cepat ini dibutuhkan masyarakat luas. Apalagi, penyakit seperti hepatitis, malaria, demam berdarah, serta sifilis merupakan beberapa penyakit yang masih meluas di Indonesia,” kata Menteri Kesehatan Nila Djuwita Anfasa Moeloek saat peresmian pabrik Kimia Farma di Kota Denpasar, Rabu (24/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berdasarkan data Kimia Farma, prevalensi kasus beberapa penyakit menunjukkan kecenderungan semakin meningkat. Tahun 2018, prediksi jumlah kasus sifilis (berdasarkan data prevalensi) mencapai 344.520 kasus atau meningkat 4.062 kasus dari tahun lalu (340.458 kasus).

Sementara prediksi jumlah kasus malaria (berdasarkan data angka insidensi) sebanyak 795.046 kasus atau meningkat 9.373 kasus dari tahun lalu (785.673 kasus). Adapun prediksi jumlah kasus hepatitis B (berdasarkan pada data prevalensi) tercatat 693.280 kasus atau meningkat 8.173 kasus dari tahun lalu (685.107 kasus).

Prediksi jumlah kasus demam berdarah (berdasarkan data angka insidensi) sebanyak 121.510 kasus atau meningkat 1.433 kasus dari tahun lalu (120.077 kasus). Hal medis lain, prediksi jumlah kasus kelahiran (berdasarkan angka kelahiran kasar) mencapai 5.035.291 kasus dan prediksi jumlah kasus HIV sebanyak 62.226 kasus.

Karena itu, Direktur Utama Kimia Farma Honesti Basyir mengatakan, perlu ada program deteksi dini terhadap penyakit-penyakit tersebut. Hal ini yang mendorong Kimia Farma membangun pabrik untuk memproduksi alat kesehatan yang akurat dan murah. Kapasitas produksi di pabrik tersebut bisa menghasilkan 30 juta unit alat tes atau 100.000 alat tes per hari.

Di pabrik baru di Denpasar tersebut, kata Honesti, Kimia Farma juga akan mengembangkan bahan baku antibodi lokal bekerja sama dengan para peneliti dari Universitas Andalas. (AYS)

Sumber: Kompas, 26 Januari 2018

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan
UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum
3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum
Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023
Tiga Ilmuwan Penemu Quantum Dots Raih Nobel Kimia 2023
Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023
Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Senin, 13 November 2023 - 13:46 WIB

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 November 2023 - 13:42 WIB

3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum

Senin, 13 November 2023 - 13:37 WIB

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 November 2023 - 05:01 WIB

Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:52 WIB

Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:42 WIB

Teliti Dinamika Elektron, Trio Ilmuwan Menang Hadiah Nobel Fisika

Berita Terbaru

Berita

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 Nov 2023 - 13:46 WIB

Berita

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 Nov 2023 - 13:37 WIB