Pengendalian Nyamuk Diprioritaskan

- Editor

Selasa, 8 April 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersama Kementerian Kesehatan mencanangkan upaya pencegahan nyamuk vektor untuk menyambut Hari Kesehatan Sedunia, 7 April 2014. Hal itu untuk mengurangi kasus penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk.

Manajer Program Penyakit Tropis WHO Indonesia Anand Joshi menyatakan, nyamuk merupakan ancaman bagi populasi 1,5 miliar manusia di kawasan Asia Tenggara. Lima penyakit tular vektor (vector-borne diseases) yang disebabkan nyamuk membunuh ribuan orang setiap tahun. Vektor adalah organisme yang menyebarkan penyakit kepada manusia.

Penyakit yang disebarkan nyamuk adalah demam berdarah dengue (DBD) yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti, malaria ditularkan Anopheles sp, filariasis atau kaki gajah ditularkan Culex sp/Anopheles sp/Mansonia sp/ Armigeres sp, japanese encephalitis ditularkan Culex tritaeniorhynchus, dan chikungunya ditularkan Aedes aegypti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

”DBD, misalnya, dulu hanya ditemukan di perkotaan, sekarang ditemukan penderita dari pedesaan. Filariasis telah menginfeksi 60 juta orang. Sementara itu, 75 persen populasi (sekitar 1,1 miliar) tinggal di area rentan malaria,” ujar Joshi pada temu media di Jakarta, Senin (7/4).

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengatakan, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M (menguras dan menutup bak air serta mengubur barang bekas yang bisa menampung air) ditambah pemberantasan perindukan nyamuk, dan perlindungan diri menggunakan kelambu berinsektisida serta losion anti nyamuk menjadi tindakan untuk mencegah penyebaran penyakit tular vektor.

Tiga penyakit menjadi fokus perhatian di Indonesia, yaitu DBD, malaria, dan filariasis. Berdasarkan data Kemenkes, penderita DBD (2013) 45,85 orang per 100.000 penduduk dengan tingkat kematian 0,77 persen. Kasus malaria (2013) 1,38 orang per 1.000 penduduk. Ada 302 kabupaten/kota endemis filariasis dari 497 kabupaten/kota.

”Saat ini dilakukan uji klinis vaksin DBD tahap III di Jakarta, Bandung, dan Denpasar. Ditargetkan, vaksin bisa digunakan pada 2016. Selain itu juga dilakukan pelbagai upaya mencegah penyebaran malaria serta penanganan filariasis dengan menambah penerima obat massal pencegahan,” ujarnya. (A07)

Sumber: Kompas, 8 April 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 16 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:44 WIB

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Berita Terbaru

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB

Berita

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:44 WIB