PEMBANGUNAN Jembatan Selat Sunda diperkirakan akan menghabiskan waktu 10 tahun. ”Normalnya dibutuhkan waktu sekitar 10 tahun untuk pembangunan Jembatan Selat Sunda,” kata perencana pembangunan Jembatan Selat Sunda, Wiratman Wangsadinata di Jakarta, baru-baru ini.
Wuratman dianugerahi gelar Perekayasa Utama Kehormatan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) atas jasa-jasanya dalam bidang konstruksi.
Pada sidang terbuka Majelis Perekayasa, Wiratman memaparkan pradesain Jembatan Selat Sunda sebagai bagian dari prastudi kelayakan yang telah diselesaikan oleh Wiratman dan Associates atas penugasan dari PT Bangungraha Sejahtera Mulia-Artha Graha Network dan secara resmi telah diserahkan oleh Pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Provinsi Lampung pada Pemerintah Pusat pada 13 Agustus 2009.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Total biaya pembangunan dengan menggunakan standar harga pada 2009 diperkirakan mencapai sembilan miliar dolar AS.
Biaya tersebut, dikatakan Wiratman, belum memperhitungkan eskalasi harga, bunga bank serta tidak termasuk biaya untuk pengembangan wilayah Selat Sunda.
Rencana pembangunan jembatan Selat Sunda sepanjang sekitar 29 km akan terhubung dengan jalan tol Jakarta-Merak serta rencana jalan tol Cilegon-Ciwandan sepanjang 14 km dan rencana jalan tol Bakauheni-Bandar Lampung-Metro sepanjang sekitar 80 km.
Konsep Jembatan Selat Sunda terdiri atas dua jenis sistem, yaitu jembatan gantung ultrapanjang dari baja untuk melangkahi palung-palung lebar dan viaduct beton pracetak balanced cantilever untuk lintasan selebihnya.
Wiratman menjelaskan, jembatan viaduct beton dipilih karena bahan dasarnya dapat diproduksi di dalam negeri seperti agregat, semen, baja tulangan.
Sementara kontruksinya tidak memerlukan teknologi yang tinggi serta akan menyerap tenaga kera lokal dalam jumlah yang sangat besar, sehingga sangat berdampak terhadap perkembangan ekonomi lokal ataupun regional.
Jembatan Selat Sunda direncanakan memiliki ruang bebas vertikal 85 meter di atas permukaan laut tertinggi.
Direncanakan juga jembatan Selat Sunda memiliki lebar total 60 m terdiri atas tiga lajur lalu lintas masing-masing arah selebar 3×3,75 m, dua lintasan kereta api selebar 10 m, lajur pemeliharaan masing-masing selebar 5,05 m. (ant-24)
Sumber: Suara Merdeka, 10 Oktober 2011