UI, ITB, dan UGM ‘Kecipratan’ Proyek Jembatan Selat Sunda

- Editor

Rabu, 9 Mei 2012

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tiga perguruan tinggi di Indonesia dilibatkan dalam perencanaan proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) yang nilainya Rp 120 triliun.

Deputi Bidang Sarana dan Prasaran Bappenas, Dedy S. Priatna mengatakan, pemerintah akan melibatkan Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam proses pelaksanaan studi kelayakan atau fesiblity study (FS) dalam pembangunan JSS selama 2 tahun.

“Selama dua tahun ini kita akan lakukan FS, selama dua tahun ini memberikan semua kajian, semua hasil dari tripartit ini plus Unila dan Tirtayasa, begitu,” ungkap Dedy di sela acara kajian Jembatan Selat Sunda di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Rabu (9/5/2012).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dedy menjelaskan, keterlibatan perguruan tinggi dalam struktur perencanaan dan pembangunan JSS belum ditentukan posisinya.

“Bukan badan pelaksana, pilihannya apakah di dewan pengarah atau di badan pelaksana ataukah di konsorsium, belum diputuskan. Biarkan bapak-bapak profesor (tripartit dari UI, UGM dan ITB) suruh berunding dulu,” sambungnya.

Secara terpisah, Wakil Rektor III UI, Muhammad Anis yang mewakili Rektor UI mengatakan kesedian kalangan perguruan tinggi dalam hal ini tripartit, untuk bergabung dalam proses perencanaan dan pembangunan JSS lebih kepada kajian-kajian bersifat akademis. Dia juga membantah jika ada motif lain dengan keikutsertaan kalangan perguruan tinggi dalam mega proyek ini.

“Kita akademisi jadi kita liatnya kajian-kajian yang sifatnya akademisi,” tegasnya.

Proyek pengembangan kawasan strategis Jembatan Selat Sunda dilaksanakan oleh Konsorsium Pemrakarsa. Terdiri dari BUMD di Banten dan Lampung yang juga bekerjasama dengan swasta dalam hal ini Artha Graha Network termasuk di dalamnya Tomy Winata.

Pembangunannya diperkirakan memerlukan dana lebih dari Rp 120 triliun. Sebanyak Rp 100 triliun di antarannya adalah buat membangun fisik Jembatan Selat Sunda, sedangkan sisanya untuk proyek pengembangan kawasan sekitarnya baik di Banten dan Lampung.

(feb/dnl – Feby Dwi Sutianto – detikFinance )

Sumber: detik.com, Rabu, 09/05/2012 13:03 WIB

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Berita ini 6 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:21 WIB

Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Berita Terbaru

Artikel

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Jul 2025 - 12:48 WIB

fiksi

Cerpen: Bahasa Cahaya

Rabu, 9 Jul 2025 - 11:11 WIB

Artikel

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Senin, 7 Jul 2025 - 08:07 WIB