Inovasi dan Pertumbuhan

- Editor

Rabu, 19 Oktober 2011

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sistem inovasi nasional terkait erat dengan pertumbuhan ekonomi dan daya saing nasional. Korelasi antara inovasi dan pertumbuhan ekonomi telah dikenalkan pada awal abad 20 oleh ekonom Austria yaitu Josef Schumpeter.

Sedangkan, menurut Porter (1990),daya saing nasional tergantung dari kapasitas industrinya untuk melakukan inovasi dan membuat sesuatu lebih baik. Inovasi adalah proses interaksi kreatif yang melibatkan kolaborasi banyak pihak dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dari mulai pemasok, kompetitor, sampai pengguna/pasar World Economic Forum (WEF) setiap tahun memublikasikan ranking di Global Competitiveness Report.

Salah satu alat ukur utama dalam menentukan daya saing nasional adalah kapasitas teknologi dan Inovasi. Dari Global Competitiveness Index (GCI) 2010-2011,untuk seluruh indeks,Indonesia menempati rankingke-44 dunia dari 139 negara,sedangkan untuk indeks pilar inovasi,Indonesia menempati rankingke-36.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sistem Inovasi Nasional

Salah satu pilar utama inovasi adalah research and development (R&D). Sayangnya, anggaran R&D Indonesia dibandingkan dengan beberapa negara industri masih ketinggalan jauh.Tahun 2008 anggaran R&D Indonesia adalah 0,04% dari PDB,sedangkan Singapura 2% dari PDB (Zuhal,2008).Sebagai perbandingan dengan negara lain, berdasarkan data 2003, anggaran R&D terhadap PDB adalah Korea (2,63%), Jerman (2,52%),AS(2,68%),danJepang (3,15%). Aktivitas R&D negara industri baru Asia,porsi paling besar dilakukan oleh swasta/ industri.Sebagai contoh Korea dan Taiwan.

Komposisi R&D Korea pada 2004 adalah industri (76,7%),institusi publik dan pemerintah (13,4%), dan universitas (9,9%). R&D industri Korea didominasi oleh para chaebol seperti Samsung, LG, Daewoo, dan Hyundai. Mereka tidak hanya membangun pusat R&D di negaranya, tetapi juga di negara lain seperti Jepang, Rusia,AS, Inggris, Prancis, dan Belanda. Sedangkan Taiwan, dari data 1996; total dana R&D yang digunakan, swasta memberikan kontribusi 57,5% dan pemerintah 42,5%. Dana R&D tersebut untuk porsi riset teknologi terapan sebesar 85% lebih, sedangkan kurang dari 15% untuk riset dasar.

Besarnya anggaran R&D terkait erat dengan jumlah paten yang dihasilkan. Berdasarkan data dari US Patent 2010, jumlah paten yang didaftarkan oleh beberapa negara Asia adalah Jepang (46.978),Korea (12.508),Taiwan (9.635),China (3.303), Singapura (633), Malaysia (224), dan Indonesia hanya (6). Rendahnya jumlah paten yang didaftarkan Indonesia menunjukkan aktivitas R&D yang dilakukan industri Indonesia masih sangat rendah dan porsi riset teknologi terapan juga masih rendah.

Persaingan Antarnegara
Negara industri memproteksi dan meningkatkan kemampuan teknologi industrinya agar tetap bersaing di dalam negeri maupun di pasar global. Daya saing industri akan meningkatkan daya saing nasionalnya untuk menjaga pertumbuhan ekonominya.Fakta membuktikan bahwa persaingan teknologi adalah persaingan antarnegara agar industrinya tetap eksis.Jin Kim & Chan Kim (2006),dalam Newly Industrialising Economies and International Competitiveness, memaparkan fakta tersebut.

Jepang dalam meningkatkan kemampuan teknologi dan menjaga daya saing industrinya tidak terlepas dari keterlibatan sang aktor ekonomi yaitu Kementerian Industri danPerdagangan Internasional (MITI).MITI memberikan bantuan dana R&D kepada industrinya, dan hasilnya produk Jepang membanjiri pasar Eropa dan Amerika Serikat (AS). Antara 1986-1987, dalam menghadapi perang dagang dengan Jepang, Pemerintah AS mengalokasikan USD 100 juta untuk subsidi konsorsium Semiconductor Manufacturing Technology (SEMATECH) yang terdiri atas konsorsium perusahaan komputer,manufaktur chip,dan semikonduktor.

SEMATECH didirikan salah satunya untuk meraih kembali supremasi AS di industri memori chip. Sementara Eropa, untuk membendung dominasi teknologi AS dan Jepang, pada 1985 meluncurkan program European Strategic Program for Research on InformationTechnology(ESPRIT) untuk pengembangan industri IT dan elektronika di mana pemerintah Uni Eropa terlibat dalam aktivitas R&D. Menghadapi gempuran produk high definition TV (HDTV) Jepang di pasar Eropa, Philips,Thomson,dan Bosch melakukan R&D dengan dana bantuan 30-50% dari Uni Eropa melalui European Research Coordination Agency(EUREKA).

Uni Eropa juga menginvestasikan USD 4,65 miliar selama delapan tahun (1988–1995) di Siemens, Thomson,dan Philips melalui Joint European Sub-Micron Silicon Initiative (JESSI) untuk pengembangan teknologi baru semikonduktor. Korea sebagai negara industri baru Asia tidak mau ketinggalan. Pada 1991 pemerintah Korea Selatan mendirikan komite HAN (Highly Advanced National) Project yang terdiri atas tujuh anggota industri, pemerintah, institusi pendukung, dan universitas untuk membantu dalam pengembangan HDTV,64M,dan 256M DRAM.

Hasilnya LG dan Samsung bisa bersaing dengan produk Eropa, Jepang,dan AS. Bagaimana dengan kita? Kita harus merevitalisasi dan membangun lembaga riset terapan, menambah anggaran R&D, memberikan insentif kepada industri, koordinasi riset supaya tidak tumpang tindih, dan koordinasi riset antarkementeriandengankolaborasiindustri- perguruan tinggi. Jika tidak, lima tahun kemudian akan tertinggal semakin jauh.

MUDI KASMUDI, Praktisi Industri dan Pertambangan

Sumber: Koran Sindo, 19 Oktober 2011

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Menghapus Joki Scopus
Kubah Masjid dari Ferosemen
Paradigma Baru Pengendalian Hama Terpadu
Misteri “Java Man”
Empat Tahap Transformasi
Carlo Rubbia, Raja Pemecah Atom
Gelar Sarjana
Gelombang Radio
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Senin, 13 November 2023 - 13:46 WIB

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 November 2023 - 13:42 WIB

3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum

Senin, 13 November 2023 - 13:37 WIB

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 November 2023 - 05:01 WIB

Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:52 WIB

Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:42 WIB

Teliti Dinamika Elektron, Trio Ilmuwan Menang Hadiah Nobel Fisika

Berita Terbaru

Berita

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 Nov 2023 - 13:46 WIB

Berita

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 Nov 2023 - 13:37 WIB