Indonesia Raih 4 Emas Olimpiade Fisika Internasional

- Editor

Senin, 26 Juli 2010

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) berhasil menyabet empat medali emas dan satu perak dari lima peserta yang dikirim ke perhelatan Olimpiade Fisika Internasional ke-41 di Zagreb, Kroasia, 17-25 Juli 2010.

Medali emas diraih oleh Muhammad Sohibul Maromi (SMA Negeri 1 Pamekasan, Madura, Jawa Timur), Christian George Emor (SMA Lokon St. Nikolaus, Tomohon, Sulawesi Utara), David Giovanni (SMAK Penabur Gading Serpong, Tangerang, Banten), dan Kevin Soedyatmiko (SMAN 12 Jakarta). Sedangkan perak diraih oleh Ahmad Ataka (SMAN 3 Yogyakarta).

Prestasi TOFI tahun ini meningkat bila dibanding tahun lalu di Meksiko, yang hanya meraih 1 emas, 3 perak, dan 1 perunggu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kedatangan Mohammad Shohibul Maromi, siswa SMA Negeri 1 Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, disambut oleh Bupati Pamekasan Kholilurrahman di pendopo kabupaten kemarin. Kholilurrahman berharap prestasi ini bisa memacu semangat pelajar di sekolah lain untuk giat belajar sehingga bisa meneruskan tradisi emas Olimpiade Fisika Internasional.

Kepala SMA Negeri 1 Pamekasan, Basyoir, mengatakan hal ini adalah prestasi luar biasa. “Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata,” kata Basyoir kemarin.

Bagi SMA Negeri 1 Pamekasan, prestasi ini bukanlah yang pertama. Basyoir mengatakan, salah seorang siswanya, Andi Oktavian Latief, juga pernah meraih medali emas Olimpiade Fisika Internasional ke-37 di Singapura pada 2006. Saat itu, TOFI juga meraih empat medali emas dan satu perak.

“Alhamdulillah, kami menjadi satu-satunya kabupaten di Madura yang meraih prestasi ini,” ujar Basyoir, bangga.

Sebelum berangkat ke Kroasia, Shohibul dan Ali Ihsanul Qauli, juga dari SMA Negeri 1 Pamekasan, berhasil meraih medali emas dan perunggu pada Olimpiade Fisika Asia ke-10 di Bangkok, Thailand, pada 2009.

Dalam Olimpiade Fisika Asia ke-11 di Taiwan, 23 April-1 Mei 2010, keduanya meraih medali perak dan honorable mention. Keberhasilan di Taiwan itu membuat Romi berhak masuk TOFI bersama empat siswa lainnya bertanding di Zagreb. MUSTHOFA BISRI

Sumber: Koran Tempo, 24 Juli 2010

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 10 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB