Siswa SMA Indonesia menunjukkan kebolehannya unjuk prestasi di tingkat internasional dalam bidang kimia dan fisika. Tim Indonesia mampu membawa pulang medali emas ke Tanah Air, dari Olimpiade Fisika Internasional (International Physics Olympiad/IPhO) ke-49 di Lisabon, Portugal.
Dari Olimpiade Fisika tersebut, lima peserta asal Indonesia meraih medali. Medali-medali itu meliputi satu medali emas, satu medali perak, dan tiga medali perunggu.
DOKUMENTASI KEMDIKBUD–Tim Olimpiade Kimia Indonesia
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, di ajang Olimpiade Kimia Internasional atau International Chemistry Olympiad di Rudolfinum, Praha, Republik Ceko, siswa Indonesia juga mempersembahkan medali. Yakni satu medali emas, satu medali perak dan dua medali perunggu.
Direktur Pembinaan SMA, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Purwadi Sutanto, di Jakarta, Senin (30/7/2018), menyampaikan apresiasi dan bangga kepada pelajar Indonesia yang berjaya dalam olimpiade kimia dan fisika internasional. “Prestasi pelajar Indonesia ini kado HUT Kemerdekaan RI. Tentunya, kita bersyukur bahwa putra bangsa telah meraih medali emas di ajang internasional. Ini prestasi menakjubkan di tingkat dunia,” kata Purwadi.
Medali Emas Olimpiade Kimia diraih Christoper Ivan Wijaya (SMA Kristen YSKI, Semarang, Jawa Tengah). Medali perak diraih Abdullah Muqaddam, (MAN Insan Cendekia Serpong, Banten). Adapun medali perunggu diraih Rizki Kurniawan (SMAN 1 Kota Metro, Lampung) dan Muhammad Syaiful Islam (SMA Cindera Mata Kota Bekasi, Jawa Barat).
DOKUMENTASI KEMDIKBUD–Tim Olimpiade Fisika Indonesia
Sementara itu, medali emas di Olimpiade Fisika dipersembahkan Johanes
(SMAK Frateran Surabaya, Jawa Timur). Medali perak diraih Jason Jovi Brata (SMAK 1 BPK Penabur Jakarta). Adapun tiga siswa lainnya meraih medali perunggu, yakni Ahmad Aufar Thoriq (SMA Semesta BBS Semarang, Jawa Tengah), Bryant Juspi (SMA Darma Yudha Pekanbaru, Riau), dan Raditya Adhidarma Nugraha (SMAN 1 Yogyakarta).
Kepala Subdirektorat Peserta Didik, Direktorat Pembinaan SMA, Kemendikbud, Suharlan berharap, tradisi berprestasi siswa Indonesia di olimpiade sains internasional terus dipertahankan dan ditingkatkan. “Semoga ke depan prestasi yang kita raih tetap dipertahankan dengan evaluasi diri terkait kekurangan-kekurangan yang ada,” kata Suharlan.–ESTER LINCE NAPITUPULU
Sumber: Kompas, 30 Juli 2018