Presiden ketiga RI, Bacharuddin Jusuf Habibie, menerima Penghargaan Pengabdian Seumur Hidup di Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Habibie dinilai sebagai salah satu teladan anak bangsa yang konsisten berkarya demi kemajuan negara dan masyarakat.
Habibie menerima anugerah itu di Jakarta, Sabtu (28/10), bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Penghargaan yang diserahkan Dekan Fakultas Teknologi Universitas Indonesia Dedi Priadi itu merupakan bagian dari perayaan HUT Ke-53 FTUI.
Dalam pidato sambutannya, Habibie mengatakan, keanekaragaman masyarakat Indonesia adalah akar mutu inovasi. Justru dengan masyarakat yang majemuk, ide-ide segar terus lahir. Ini berbeda dengan masyarakat homogen yang hanya memberi sedikit ruang pada pembaruan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dulu, bangsa kita dicap oleh orang Barat sebagai bangsa kuli. Sekarang, kita membuktikan, keanekaragaman masyarakat, akses, dan dorongan membuat sumber daya manusia Indonesia bisa unggul di dunia. Karena itu, tidak ada yang namanya pribumi ataupun nonpribumi. Semua orang yang lahir di Tanah Air adalah orang Indonesia dan wajib membangun bangsa,” kata Bapak Teknologi Indonesia tersebut. Habibie mengatakan, perkembangan ilmu digunakan untuk memajukan masyarakat.
Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Dimyati di sela-sela acara mengatakan, pengembangan ilmu masih terkendala sinergi berbagai ilmu dengan industri. “Sebanyak 59 persen industri di Indonesia belum bekerja sama dengan perguruan tinggi ataupun pusat-pusat penelitian,” ujarnya. (DNE/DD13)
Sumber: Kompas, 30 Oktober 2017